Rabu, 30 Oktober 2013

Tulisan Bahasa Indonesia

Investasi Domestik Lampaui Investasi Asing
JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diapresiasi lantaran mampu mencatatkan kenaikan investasi domestik dibanding investasi asing. Hal ini mencerminkan investor dalam negeri sudah mulai bergairah. Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, porsi investor domestik dan investor asing sudah mulai ada titik keseimbangan. Chatib menganggap bahwa investor asing ini justru banyak yang kembali ke negaranya akibat mulai ada perbaikan dari sisi global.  "Ini memang growth-nya didorong oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN), jadi relatifshare PMDN sudah naik. Ini sudah hampir seimbang," kata Chatib saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Rabu (23/10/2013).
            Ia menambahkan, kondisi tersebut harus terus dijaga. Sehingga hal itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dan tidak selalu bergantung dengan asing. Sekadar catatan, BKPM mencatat kinerja penanaman modal (investasi) hingga kuartal III-2013 untuk PMDN mengalami kenaikan 32,9 persen dari setahun yang lalu dan 1,2 persen dari kuartal sebelumnya.
            Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) hanya mengalami kenaikan 18,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya dan 0,4 persen dari kuartal sebelumnya. Sehingga total mengalami kenaikan 22,9 persen (yoy) untuk PMDN dan 0,7 persen (qoq) untuk PMA menjadi Rp 100,5 triliun.  Sementara kenaikan PMDN dilihat secara tahun kalender sebesar 43,2 persen year to date dan PMA mengalami kenaikan 21,3 persen year to date. Sehingga totalnya mengalami kenaikan 27,6 persen year to date menjadi Rp 293,3 triliun. Hingga akhir tahun ini, BKPM menargetkan perolehan investasi sebesar Rp 390,3 triliun. Hingga kuartal III-2013, BKPM mencatat investasi sudah sekitar 75,1 persen dari target tahunan.
Analisa:
            Menurut artikel yang saya ambil dari Harian Kompas ( Rabu, 23 Oktober 2013), mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan dilihat dari investasi dalam negeri lebih tinggi dari investasi asing. Tentunya dari peningkatan tersebut Indonesia telah memperlihatkan bahwa untuk ke depannya tidak bergantung dengan investasi asing. Investasi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebagian ahli ekonomi memandang bahwa pembentukan investasi merupakan faktor penting yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Masyarakat juga sebenarnya dapat melakukan investasi dengan cara menabung dan berspekulasi. Investasi juga dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang akhirnya akan memperbesar pengeluaran masyarakat. Dalam hal ini, Indonesia berhasil melakukan investasi domestik. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sendiri adalah bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-hak dan benda-benda, baik yang dimiliki Negara maupun swasta asing yang berdomisili di Indonesia yang disisihkan atau disediakan guna menjalankan suatu usaha sepanjang midal tersebut tidak diatur oleh ketentuan pasl 2 UU No. 12 tahun 1970 tentang penanaman modal asing. Hubungan investasi domestik dengan PMDN adalah ketika PMDN mengalami peningkatan maka investasi domestik juga mengalami peningkatan. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat kinerja penanaman modal (investasi) hingga kuartal III-2013 untuk PMDN mengalami kenaikan 32,9 persen dari setahun yang lalu dan 1,2 persen dari kuartal sebelumnya.

            Menurut pendapat saya, apabila Indonesia mengalami kemajuan dalam investasi dan mulai tidak bergantung dengan investasi asing, Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang baik. Dalam segala bidang berkaitan dengan masa depan Indonesia, pemerinta hendaknya lebih mendukung investor domestik dan memberikan fasilitas yang memadai tidak hanya untuk investor asing saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar