Pertumbuhan Ekonomi RI
Diklaim Salah Satu Tertinggi di Dunia
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi
Indonesia 2014 sebesar 6 persen adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Staf
Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengakui target
pertumbuhan ini cukup tinggi bila melihat nilai PDB nominal sampai akhir 2013
diproyeksikan di atas 900 miliar dollar AS.
"Meskipun target pertumbuhan ekonomi tidak setinggi
periode sebelumnya, namun target 6 persen pada 2014, menempatkan Indonesia
sebagai negara emerging-countries dengan pertumbuhan tertinggi di dunia
setelah China," kata Firmanzah seperti dikutip dari laman Sekretariat
Kabinet di Jakarta, Minggu (27/10/2013).
Ia menambahkan,
pertumbuhan ekonomi penting untuk mendorong daya tahan ekonomi. Selain itu,
anggaran belanja dialokasikan pada sektor-sektor produktif dan memberi efek
pengganda tinggi pada peningkatan daya beli masyarakat, penyerapan lapangan
kerja, dan pengurangan kemiskinan.
Ia
menegaskan, APBN merupakan alat negara untuk mencapai target-target
pembangunan, utamanya peningkatan kesejahteraan. APBN 2014 dirancang untuk
menjaga momentum pertumbuhan di tengah dinamika ekonomi global dengan tetap
mempertahankan prinsip kehati-hatian. Menurut Firmanzah, pertumbuhan ekonomi
pada 2014 akan dikontribusikan oleh sejumlah sektor seperti industri
pengolahan, sektor jasa perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan
komunikasi, jasa keuangan, konstruksi, dan sektor pertanian-peternakan-kehutanan
dan perikanan.
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi nasional 2014
lebih didorong konsumsi domestik antara lain konsumsi rumah tangga, investasi,
dan konsumsi pemerintah,” ungkapnya.
Analisa:
Pertumbuhan
Ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi (http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi). Dalam artikel yang saya ambil dari Harian
Kompas ( Minggu, 27 Oktober 2013), mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 2014 sebesar 6 persen adalah salah satu yang tertinggi didunia.
Hal itu disebutkan oleh Staff Bidang Ahli Presiden Pembangunan dan Ekonomi,
Firmanzah. Menurut Firmanzah, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi
nasional 2014 didorong konsumsi domestik antara lain, konsumsi rumah tangga, investasi, dan
konsumsi pemerintah. Nilai PDB nominal sampai akhir 2013 diproyeksikan di atas
900 miliar dollar AS.
Pendapat
yang berbeda dikemukakan oleh Menteri Keuangan Chatib Basri yang mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak
akan lebih dari 6 persen di tahun depan. Hal ini disebabkan karena pemerintah
memang sedang melakukan pengetatan anggaran agar ekonomi Indonesia lebih
stabil. Pada tahun depan, pemerintah menargetkan defisit fiskal lebih menyusut
dari 2,4 persen menjadi 1,69 persen. Chatib menganggap bahwa pemerintah saat
ini harus terus melakukan prioritas anggaran. Di tahun ini dan tahun depan,
pemerintah akan lebih hati-hati dalam menggunakan anggaran agar pertumbuhan
ekonomi bisa stabil. Jadi, menurut Chatib, tanpa adanya stabilitas maka
pertumbuhan ekonomi akan terganggu. Saya beranggapan yang sama dengan Menteri
Keuangan Chatib Basri. Pemerintah Indonesia harus menggunakan prinsip
kehati-hatian dalam menggunakan anggaran dan membuat skala prioritas atas
anggaran tersebut. Apabila pertumbuhan ekonomi tidak stabil, maka tidak akan
ada presentasi sebesar 6 persen dan menjadi salah satu tertinggi didunia. Jika
saja PDB mengalami peningkatan, jika tidak ada stabilitas maka pengaruhnya
terhadap pertumbuhan ekonomi pun tidak terlihat. Stabilitas yang disebutkan
merupakan sebuah susunan prioritas yang harus direncanakan oleh pemerintah
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar