Jumat, 27 Desember 2013

Tugas 5 Bahasa Indonesia 2

Contoh-contoh Paragraf.
  1. Paragraf Generalisasi
    Tidak mudah udah bekerja di Badan Usaha Milik Negara. Apabila hendak melamar pekerjaan di BUMN, harus memenuhi persyaratan-persyaratan khusus dari perusahaan tersebut. Seperti contohnya, untuk bekerja di PT. TASPEN, yaitu Badan Usaha Milik Negara, syarat utamanya adalah sarjana, berpenampilan menarik, enerjik, dan ramah. Tinggi dan berat badan menjadi pertimbangan perusahaan. Tinggi dan berat badan harus proporsional. Selain itu, PT. TASPEN juga memberikan syarat TOEFL score minimum 500 bagi Sarjana S1. Calon karyawan juga harus memiliki Indeks Prestasi minimal 2,75. Karena BUMN merupakan perusahaan milik negara, maka calon karyawan dipastikan memiliki standar untuk bekerja di PT. TASPEN. Oleh karena itu,untuk menjadi karyawan PT. TASPEN tidaklah mudah. Harus memenuhi persyaratan. Terlebih lagi persyaratan yang paling sulit, yaitu calon karyawan harus bersedia tidak menikah selama dua tahun sejak bersangkutan melaksanakan Pendidikan dan Latihan Pra Kerja. 

  2. Paragraf Analogi
    Ada bermacam-macam jenis auditor di Indonesia, seperti contohnya auditor publik dan audit pajak. Kedua jenis auditor ini memiliki perbedaan. Auditor publik melaksanakan tugasnya untuk perusahaan swasta dengan memeriksa Laporan Keuangan perusahaan. Sedangkan, auditor pajak melaksanakan tugasnya untuk perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa verifikasi dalam perpajakan. Selain itu, kedua jenis auditor tersebut melakukan pekerjaan ditempat berbeda, mengikuti apa peranan auditor tesebut. Namun demikian, meskipun pekerjaan berbeda jenis, tetapi tetap satu jenis pekerjaan, yaitu auditor. 

  3. Paragraf Kausalitas (Sebab-Akibat)
    Merosotnya nilai kurs rupiah sangat berdampak negatif bagi negara Indonesia. Kurs dolar meningkat, sehingga kurs rupiah mendapat tekanan. Hal yang lebih menakutkan ketika mendengar isu bahwa Indonesia akan berada dalam krisis moneter. Kurs rupiah tidak kunjung mengalami peningkatan. Akibatnya, banyak investor yang mundur. Mereka khawatir bahwa akan mengalami kerugian yang besar apabila berinvestasi di perusahaan Indonesia. Selain itu, harga barang akan mengalami inflasi dan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja akibat turunnya jumlah produksi perusahaan.

Tugas 4 Bahasa Indonesia 2

Membuat Kerangka Karangan

Judul                               : Analisis Perhitungan Tingkat Suku Bunga Kredit Pada Bank XXX
Kata Pengantar
Daftar Isi 

Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
      1. Bagaimana cara menghitung tingkat suku bunga menurut Bank XXX?
      2. Berapa besar maksimal tingkat pinjaman yang diberikan oleh Bank XXX?
      3. Apakah besarnya tingkat suku bunga yang diberikan oleh Bank XXX mempengaruhi jumlah pinjaman oleh nasabah?
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
     1. Bagi Pembaca Karya Ilmiah
     2. Bagi Universitas XXX
     3. Bagi Penulis

Bab II : Landasan Teori
2.1. Pengertian Bank
2.2. Pengertian Kredit
       2.2.1. Unsur-unsur Kredit
       2.2.2. Tujuan dan Fungsi Kredit
       2.2.3. Jenis-Jenis Kredit
       2.2.4. Jaminan Kredit
       2.2.5. Prinsip- Prinsip Pemberian Kredit
       2.2.6. Penilaian Rsiko Kredit
2.3. Pengertian Suku Bunga
       2.3.1. Penentuan Tingkat Suku Bunga
       2.3.2. Kualitas Kredit
       2.3.3. Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit

  Bab III : Metodelogi Penelitian
3.1. Objek Penelitian
3.2. Data dan Variabel yang digunakan
3.3. Metode Pengumpulan Data
3.4. Alat Analisis yang Digunakan

Bab IV : Pembahasan
4.1. Gambaran singkat perusahaan
4.2. Visi dan Misi Perusahaan
4.3. Struktur Organisasi
4.4. Data Penelitian
4.5. Perhitungan Suku Bunga Kredit
4.6. Penetapan Suku Bunga Kredit
4.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Tingkat Suku Bunga Kredit
4.8. Analisis Penelitian
4.9. Rangkuman Hasil Penelitian

Bab V : Penutup
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

Rabu, 25 Desember 2013

Tulisan Bahasa Indonesia

Karyawan Freeport Khawatir di-PHK

(Sabtu, 21 Desember 2013)
TIMIKA, KOMPAS.com – PT Freeport Indonesia pengelola tambang emas dan tembaga terbesar di dunia, kemungkinan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) masal, terkait implementasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan batu bara (Minerba).
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Serikat Pekerja - Kimia Energi dan Pertambangan (SP-KEP) Kabupaten Mimika, Virgo Solossa mengatakan dalam undang-undang minerba tersebut mengharuskan 99 persen hasil tambang tembaga dan emas serta logam ikutan lainnya harus dimurnikan di dalam negeri.
Menurut Virgo, saat ini 30 hingga 40 persen konsentrat dari PT Freeport Indonesia sudah dikirim ke pabrik pemurnian (smelter) di Gresik, Jawa Timur. Sementara selebihnya menurut dia masih diekspor ke luar negeri karena kapasitas pabrik pemurnian di Gresik, maksimal menampung 40 persen kuota produksi dari Freeport.
“Itupun harus berbagi dengan Newmont, sehingga Freeport hanya mengirim 30 persen sementara 10 persen dipasok dari Newmont,” ungkap Virgo yang ditemui di Sekretariat DPC SPSI, Kamis (19/12/2013) malam.
Virgo khawatir jika pemerintah pusat tidak memberi kelonggaran, Freeport akan menurunkan kuota produksi hingga tersisa 30 hingga 40 persen saja. Dengan konsekuensi seperti ini menurut dia, selaku pimpinan cabang SPSI yang membawahi puluhan serikat pekerja yang sebagian besar berada di wilayah kerja tambang Freeport, khawatir akan terjadinya pemutusan kerja massal.
“Dengan penurunan produksi sekitar 60 hingga 70 persen, areal pertambangan tidak akan membutuhkan orang banyak lagi. Maka sudah barang tentu sekitar 18 hingga 20 ribu pekerja yang akan di PHK dari total 31 ribu pekerja saat ini,” jelas Virgo.
analisa:
Adanya penurunan jumlah produksi yang dilakukan oleh Freeport, memungkinkan perusahaan tersebut harus melakukan pemutusan kerja massal. Pekerja di Freeport khawatir akan hal tersebut karena apabila perusahaan menurunkan jumlah produksi sekitar 60 sampa 70 persen, maka perusahaan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. Penduduk di sekitar daerah Freeport mayoritas bekerja di perusahaan tersebut. Bagi mereka, mata pencaharian tersebut telah menjadi kebutuhan. Mereka mengenal pekerjaan tersebut karena telah berada dilingkungan Freeport untuk waktu yang lama. Dan apabila Freeport melakukan PHK secara massal, pekerja tersebut akan kesulitan dalam mencari pekerjaan, terlebih lagi pekerja yang di PHK dalam jumlah yang banyak.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) memiliki beberapa dampak yang negatif bagi perekonomian Indonesia. Telah kita ketahui bahwa tujuan akhir perekonomian suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Dan apabila terjadi pengangguran dalam jumlah yang banyak, maka hal tersebut akan berdampak negatif bagi pembangunan perekonomian di Indonesia. Dengan adanya PHK secara massal, maka akan menyebabkan pekerja akan kehilangan kemakmuran yang hendak dicapai, pajak sebagai budgetair negara akan berkurang, menyebabkan investasi dan saving negara menurun dikarenakan jumlah produksi yang terbatas. Kemudian, PHK yang akan menyebabkan adanya pengangguran akan berdampak negatif pula bagi individu yang mengalaminya, seperti hilangnya mata pencaharian, hilangnya keterlampilan bekerja, meningkatnya angka kriminalitas, menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik, serta meningkatkan angka kemiskinan.
Dari dampak negatif diatas, pemerintah hendaknya memberikan kelonggaran terhadap Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan batu bara (Minerba) yang isinya menyatakan bahwa mengharuskan 99 persen hasil tambang tembaga dan emas serta logam ikutan lainnya harus dimurnikan di dalam negeri. Sedangkan negara tidak dapat menampung banyak produksi hanya berkisar 40 persen saja, sehingga dengan kata lain, perusahaan harus menurunkan tingkat produksi. Dengan adanya kelonggaran dari pemerintah pusat, diharapkan PHK secara massal tidak terjadi untuk pekerja di Freeport.

Sabtu, 21 Desember 2013

Tulisan Bahasa Indonesia

Krakatau Steel Genjot Produksi

(Jumat, 20 Desember 2013)
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Irvan K Hakim mengatakan, perseroan bakal meningkatkan produksi baja menjadi 2,4 - 2,6 juta ton pada 2014.
"Produksi akan kita naikkan tahun depan sekitar 2,4 sampai 2,6 juta ton. Tahun ini sekitar 2,3 juta ton," kata dia, di Jakarta, Jumat (20/12/2013). Produksi Krakatau Steel, kata Irvan, akan bertambah signifikan dengan beroperasinya PT Krakatau Posco, anak usaha dengan Posco Korea. Rencananya, peresmian PT Krakatau Posco akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin pekan depan. Irvan berharap di tahun pertamanya, pabrik tersebut bisa mencapai utilitas hingga 70-80 persen. Sementara itu, ia memperkirakan pertumbuhan permintaan baja domestik tahun depan di kisaran 5-7 persen.
Kebutuhan nasional akan baja tahun ini sebesar 10-11 juta ton. Krakatau Steel memegang 43 persen pangsa pasar domestik. Meskipun ada peningkatan produksi, ia juga mempertimbangkan penyerapan pasar.
Irvan juga mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah bisa mengganggu permintaan akan baja. "Tapi semua tergantung pada gambaran ekonomi indonesia tahun depan. Kita sedang review ulang semua rencana produksi ke depan karena kita menghadapi kondisi yang belum stabil di tahun depan," katanya.

analisa:
PT. Krakatau Steel adalah perusahaan baja terbesar di Indonesia. BUMN yang berlokasi di Cilegon, Banten ini berdiri pada tanggal 31 Agustus 1970. Produk yang dihasilkan adalah baja lembaran panas, baja lembaran dingin, dan baja batang kawat. Hasil produksi ini pada umumnya merupakan bahan baku industri lanjutannya. Ada beberapa peranan BUMN bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. BUMN melaksanakan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi.peranan melakukan kegiatan produksi , yaitu BUMN ikut berperan dalam menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan dalam rangka mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kegiatan menghasilkan barang dapat dilakukan diberbagai sektor, seperti sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, manufaktur, pertambangan, keuangan, pos dan telekomunikasi, transportasi, listrik, industri, air, perdagangan dan kosntruksi. Dalam melaksanakan kegiatan konsumsi, BUMN juga memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk digunakan bersama, seperti adanya fasilitas telepon umum, subsidi sembako, jalan raya, rumah sakit, dan gedung sekolahan. Dalam melaksanakan kegiatan distribusi, BUMN menyalurkan barang-barang yang telah diproduksi oleh perusahaan-perusahaan negara untuk rakyat. Apabila kegiatan distribusi tidak lancar akan memengaruhi banyak faktor seperti terjadinya kelangkaan barang, harga barang-barang tinggi, dan pemerataan pembangunan kurang berhasil.
Krakatau Steel juga demikian. BUMN ini melaksanakan tiga kegiatannya yaitu produksi, konsumsi dan distribusi. Sebagai salah satu sumber pendapatan negara selain pajak, BUMN memiliki peranan yang besar untuk membangun perekonomian Indonesia. Dalam tulisan di Harian Kompas, Krakatau Steel akan membuka perusahaan anak di Korea. Hal ini sangat menguntungkan bagi Indonesia, karena apabila BUMN telah melebarkan sayapnya sampai ke luar negeri, maka penghasilan negara pun akan meningkat. Terlebih lagi, kegiatan usaha yang dilakukan adalah mengelola besi dan baja. Jika kurs rupiah meningkat, maka sudah dapat dilihat bahwa perekonomian di Indonesia tetap stabil dan BUMN dapat melakukan kegiatan usahanya dengan lancar tanpa harus terganggu dengan hambatan datangnya bahan baku yang akan dikelolah akibat merosotnya nilai kurs rupiah yang terjadi belakangan ini.

Tulisan Bahasa Indonesia

Investor Asia Sambut Baik Kebijakan the Fed

(Kamis, 19 Desember 2013)
TOKYO, KOMPAS.com - The Federal Reserve akhirnya memutuskan untuk melakukan tapering stimulus mereka sebesar 10 miliar dollar AS. Dengan demikian, jumlah stimulus yang akan digelontorkan per bulannya menjadi 75 miliar dollar AS. Bagaimana pelaku pasar Asia menanggapi kebijakan ini?
Rupanya, investor Asia menyambut positif langkah the Fed. Pada pukul 09.43 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3 persen. Sementara itu, indeks Nikkei Jepang naik 1,7 persen, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,9 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,7 persen.
Kebijakan bank sentral AS ini menandai bahwa perekonomian AS semakin membaik setelah terjerumus ke jurang resesi beberapa tahun terakhir. Selain itu, keputusan the Fed ini juga mengakhiri ketidakpastian yang selama ini sudah menggelayuti pasar.
"Ini merupakan win win solution bagi pasar. Pelaku pasar lebih optimistis terhadap tingkat pengangguran dan ekonomi AS," papar Shane Oliver, head of investment strategy AMP Capital Investors Ltd di Sydney.
analisa:
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang mana perekonomiannya memperngaruhi negara-negara di dunia. Dilihat dari beberapa waktu belakangan, Amerika Serikat mengalami krisis yang berdampak pada perekonomiannya. Hal menyebabkan kemerosotan perekonomian pada negara lain. Resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika Produk Domestik Bruto menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dari satu tahun. Resesi dapat mengakibatkan penurunan secara stimulan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi dan keuntungan perusahaan.
Kerugian yang didapat negara lain dari adanya resesi yang dihadapi oleh Ameika Serikat dihadapi dengan berbagai antisipasi, seperti melindungi mata uang negara sendiri, sehingga tidak terbawa arus krisis yang dihadapi oleh Amerika Serikat. Karena, apabila suatu negara gagal dalam melindungi nilai kurs mata uangnya, maka akan menyebabkan inflasi.
Tapering adalah Bahasa Inggris yang jika diartikan secara harfiah adalah peruncingan. Dalam hal ini, Tapering The Fed adalah sebuah program yang dilakukan oleh The Fed untuk memotongan program pembelian aset yang tiap bulan dikucurkan oleh AS sebanyak 85 miliar Dolar AS. Kata "Tapering The Fed" seolah tak bisa lepas dengan kata "Quantitative Easing" atau pelonggaran kuantitatif. Quantitative Easing inilah yang akan di-tapering-kan. Quantitative Easing (QE adalah sebuah stimulus ekonomi yang dilakukan oleh Bank Sentral AS alias The Fed dengan membeli obligasi perumahan dan produk keuangan untuk menambah cadangan dana perbankan, sehingga bank dapat menurunkan suku bunga.
Ada beberapa pengaruh dari Tapering yang dilakukan oleh The Fed, yaitu jika The Fed jadi mengurangi stimulusnya maka nilai US dollar akan menguat karena bank sentral secara efektif menerapkan kebijakan uang ketat, meski hal ini telah diantisipasi oleh para pelaku pasar. Dan hal tersebut akan mengakibatkan gejolak mata uang yang cukup berpengaruh terutama bagi negara-negara berkembang. Bagi negara ekonomi terbesar kedua di dunia, Cina, tapering akan berdampak dengan sulitnya penerapan kebijakan perekonomian sehat dan seimbang akibat akan adanya krisis keuangan  akibat investasi dan kredit bank yang berlebihan, serta spekulasi real estate dan komoditi yang cukup tinggi. Dalam keadaan yang belum pasti, yaitu keadaan apakah tapering benar-benar akan dilaksanakan atau tidak, permintaan mata uang safe haven seperti US dollar dan Yen Jepang tentu akan kembali meningkat.
Sedangkan dampak tapering The Fed bagi Indonesia dapat berpengaruh positif dan negatif. Positifnya, untuk jangka pendek, ekonomi Indonesia akan mendapat keuntungan dari tapering The Fed ini. Bursa Efek Indonesia akan kembali mendapatkan limpahan dana asing sehingga harga saham yang likuid akan naik cukup signifikan. Di samping itu, nilai tukar rupiah juga dapat menemukan titik kesetimbangan baru. Dengan kondisi neraca transaksi berjalan (current acount) dan defisit neraca perdagangan yang sedang dihadapi Indonesia, keseimbangan baru rupiah akan berada di kisaran Rp 10.500 sampai Rp 11.000 (per dollar AS). Sedangkan dampak negatifnya adalah krisis keuangan baru dan tingginya suku bunga bank sehingga mengacaukan keseimbangan bisnis properti.
Dan pada kenyataannya, tapering stimulus yang dilakukan oleh The Fed ditanggapi dengan baik oleh investor Asia, yang menandakan bahwa perekonomian di Amerika Serikat semakin baik.

Tulisan Bahasa Indonesia

Kurs Rupiah Picu Saham Lemah

(Rabu, 11 Desember 2013)

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK – Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah tipis 3,93 poin atau turun 0,09 persen ke level 4.271,74. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 0,04 persen ke level 714,03, serta IHSG menyentuh nilai tertinggi di level 4.282,11 dan terendah di level 4.235,42, Rabu (11/12/2013).
Branch Manager Universal Broker Pontianak, Sutopo Widodo, menuturkan, secara sektoral hingga penutupan perdagangan sektor aneka industri dan pertambangan memimpin pelemahan di mana masing-masing tercatat turun 1,04 persen dan 0,63 persen. Sedangkan sektor infrastruktur berhasil menguat 0,96 persen dan perbankan juga menguat 0,32 persen.
Investor asing mencatatkan pembelian bersih senilai Rp 171,41  miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 113.993 kali pada volume 4,62 miliar lembar saham senilai Rp 4,45 triliun. Selama  perdagangan terdapat sebanyak 104 saham naik, dan 160 saham turun.
“Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini ditransaksikan anjlok menembus angka 12 ribu, tepat di posisi Rp 12.011 per dolar Amerika atau turun 0,76 persen. Sedangkan  bursa regional ditutup anjlok seiring anjloknya bursa Amerika karena ketidakpastian negosiasi anggaran dan mulai timbulnya kekhawatiran terjadinya tapering,” ujarnya kepada Tribun, Rabu (11/12/2013).
Sutopo merincikan harga penutupan bursa di Asia selama perdagangan, seperti Indeks Komposit Shanghai melemah 33,33 poin atau 1,49 persen ke level 2.204,17. Indeks Hang Seng melemah 405,95 poin atau 1,71 persen ke level 23.338,24 dan Indeks Nikkei melemah 96,25 poin atay 0,62 persen ke level 15.515,06 serta Indeks Straits Times melemah 16,35 poin atau 0,53 persen ke level 3.065.37.
Sementara saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Bank Mayapada (MAYA) naik 17,24 persen ke Rp 1.700, Equity Development Investment (GSMF) naik 10,84 persen ke Rp 92, dan Wilmar Cahaya Indo (CEKA) naik 100,81 persen ke Rp 1.320.
 Sedangkan saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain, Nusantara Inti (UNIT) turun 5 persen ke Rp 380, Jakarta International Hotels (JHID) turun 9,19 persen ke Rp 1.680, Leyland International (LAPD) turun 5,45 persen ke Rp 104, dan Asia Plast Industries (APLI) turun 7,35 persen ke Rp 63.
“Dengan demikian, pergerakan saham pada Kamis (12/12/2013) besok, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan seiring belum kembalinya pelemahan rupiah dan belum adanya sentimen positif yang mempengaruhi bursa. Kisaran support akan berada di Rp 4.173 dan resistance berada pada Rp 4.308,” katanya.


analisa:

Banyak dampak yang ditimbulkan dari melemahnya nilai kurs rupiah. Mulai dari harga emas yang berfluktuasi, dan belakangan ini dikabarkan bahwa harga emas merosot tajam. Kemudian, investor yang berinvestasi di Indonesia menjadi kehilangan kepercayaan terhadap nilai rupiah karena rupiah semakin mengalami penurunan. Selain itu, dampak menurunnya nilai kurs rupiah adalah inflasi yang kemudiaan akan mengakibatkan krisis moneter yang sangat dihindari oleh Indonesia. Kurs rupiah menurun juga menyebabkan masalah bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Karena, apabila kurs rupiah terus menerus mengalami kemerosotan, maka dampak yang paling signifikan terdapat di pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut tulisan dari Tribunnews diatas, menyebutkan salah satu masalah yang dihadapi dari merosotnya nilai kurs rupiah. Kurs rupiah juga memicu harga saham menjadi melemah. Hal ini disebabkan investor asing khawatir dengan keadaan nilai kurs rupiah. Disamping itu, keadaan kurs dolar mengalami peningkatan. Investor asing lebih memilih mempercayai transaksi dengan menggunakan kurs dolar, sehingga, saham- saham milik Indonesia pun mengalami kemerosotan. Kasus tersebut merupakan salah satu contoh dari melemahnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Ada beberapa penyebab lain dari anjloknya nilai kurs rupiah. Adanya rilis defisit neraca perdagangan atau berkurangnya kas pemerintahan akibat pengeluaran yang berlebihan. Hal ini akan mempercepat laju inflasi yang akan menyebabkan Negara Indonesia harus mengalami krisis pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya kemerosotan nilai kurs rupiah, diharapkan berbagai aksi dari pemerintahan untuk menindaklanjuti dan membuat berbagai antisipasi agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak mengalami krisis moneter seperti terdahulu.

Jumat, 13 Desember 2013

Tulisan Bahasa Indonesia

Berbagai Hal yang Mempengaruhi Pengelolaan Utang Negara Menurut BPK

BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan menilai bahwa desain serta pelaksanaan kerangka ekonomi makro pengelolaan utang negara yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2010-2012 belum bisa dibilang efektif dalam menjaga kesinambungan fiskal di negara kita. Hadi Poernomo, Ketua BPK, pada hari Selasa (1/10/2013) mengatakan di Gedung DPR Jakarta bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi tidak efektifnya kerangka ekonomi makro pengelolaan utang yang dilakukan oleh pemerintah negara kita. Faktor pertama yang mempengaruhi hal tersebut yaitu belum adanya dasar hukum yang mengatur pengelolaan kewajiban kontingen. Faktor kedua yaitu kenyataan bahwa belum semua unsur kesinambungan fiskal dipertimbangkan ketika penyusunan APBN dilakukan.
Sementara itu, faktor ketiga yang mempengaruhi tidak efektifnya kerangka ekonomi makro pengelolaan utang negara di Indonesia yaitu belum adanya kerangka kerja yang digunakan dalam proses penyelarasan aset serta utang yang dikelola oleh otoritas fiskal dan moneter. Sementara itu, desain serta pelaksanaan pengelolaan utang telah dinilai efektif dalam menjaga kesinambungan fiskal di negara kita. Akan tetapi, Hadi juga menyatakan bahwa pihaknya masih menemukan adanya beberapa permasalahan baru yang masih harus diperbaiki dalam desain serta pelaksanaan strategi tersebut. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya adalah strategi pengelolaan utang jangka menengah yang masih  belum komprehensif serta belum dilakukannya review strategi bersifat kuantitatif sampai saat ini.
Hadi juga menungkapkan bahwa pemerintah juga belum mendokumentasikan semua faktor yang dianggap turut mempengaruhi keputusan dalam hal penetapan owners estimate surat utang negara. Selain itu, Hadi juga mengungkapkan bahwa pemerintah kita juga belum mempunyai pedoman teknis yang bisa digunakan dalam penetapan struktur portofolio, kupon, serta efektif cost. Hadi juga menambahkan bahwa pemerintah juga belum punya kerangka penyelarasan aset dan hutang dalam neraca pemerintah pusat. Bukan itu saja, menurut Hadi, pemerintah juga belum mempunyai suatu bentuk strategi serta kebijakan yang memadai yang bisa digunakan dalam mempertahankan kepemilikan individu pada SBN ritel maupun mengembangkan pasar SBSN atau Surat Berharga Syariah Negara.
Jumlah utang negara sendiri, seperti diketahui, mengalami peningkatan pada periode tahun 2007-2011 dimana jumlah utang yang semula sebesar Rp. 1.385,55 triliun meningkat menjadi sebesar Rp. 1.804,37 triliun pada tahun 2011. Menurut keterangan Hadi, pemerintah Indonesia telah secara bertahap berusaha mengurangi jumlah pinjaman luar negeri sehingga jumlah porsi SBN dari total utang pun menjadi lebih besar. Per 31 Desember 2007, saldo SBN sendiri adalah sebesar Rp. 799,19 triliun dan tercatat pada akhir tahun 2011 lalu, jumlah tersebut meningkat pesat menjadi Rp. 1.183 triliun rupiah. Untuk itu, diperlukan strategi yang baik untuk melakukan pengelolaan utang negara supaya jumlah total utang negara kita tidak terus meningkat setiap tahunnya.
 
analisa:
Badan Pemeriksa Keungan (BPK), memeriksa beberapa hal yang mempengaruhi pengelolaan utang negara. Faktor pertama, yaitu belum adanya dasar hukum yang mengatur pengelolaan kewajiban kontingen. Faktor kedua yaitu kenyataan bahwa belum semua unsur kesinambungan fiskal dipertimbangkan ketika penyusunan APBN dilakukan. Faktor ketiga, yaitu tidak efektifnya kerangka ekonomi makro pengelolaan utang negara di Indonesia yaitu belum adanya kerangka kerja yang digunakan dalam proses penyelarasan aset serta utang yang dikelola oleh otoritas fiskal dan moneter. Kewajiban kontingen, yaitu kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali suatu entitas. Kewajiban kontingen ini perlu dibuatkan dasar hukum karena berkaitan dengan kendali suatu entitas.
Jika dianalisis lebih lanjut, kinerja pegawai pemerintahan kurang agresif dalam mengelolah struktur keuangan negara. Banyak hal yang perlu direvisi agar pengelolaan utang negara dapat berjalan dengan baik. Dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi diatas, pemerintah hendaknya melakukan penyelarasan terhadap aset serta utang yang dikelolah oleh otoritas fiskal dan moneter. Aset negara harus selaras dengan utang.
Pemerintah hendaknya mengatur ulang beberapa pegawai pemerintah dan memeriksa ulang pekerjaan dari pegawai pemerintah agar setiap bagian dari aktivitas keuangan negara dapat selesaikan atau terealisasi dengan baik. Memberikan sanksi kepada pegawai juga memungkinkan kinerja pegawai semakin baik. Kelanjutan perekonomian di Indonesia didasari oleh kinerja pegawai pemerintahan. Jika pekerjaan di pemerintahan dapat berjalan dengan baik, maka kemajuan perekonomian di Indonesia lebih baik pula.

Tulisan Bahasa Indonesia

Dampak Kepercayaan Investor Pada Dollar Dibandingkan Rupiah

The Fed menyatakan bahwa perekonomian Amerika Serikat masih belum kuat jika berjalan tanpa stimulus. Pernyataan ini dilontarkan oleh The Fed pada dini hari tadi. Sebagai hasilnya, sentimen ini langsung ditanggapi oleh pasar. Investor rupanya lebih percaya kepada dollar AS yang bisa dikatakan sebagai safe heaven.
Menurut catatan Bloomberg, pada pembukaan perdagangan pagi ini, non-delivery forward atau NDF kembali melemah sebanyak 60 poin atau 0.54% menjadi Rp. 11.235 per US$. Sedangkan menurut pantauan Yahoofinance, Rupiah berada di level Rp. 11.170 per US$. Dalam kasus ini, Rangga Cipta selaku Ekonom Samuel Sekuritas menyatakan bahwa The Fed menyalahkan hal ini kepada kebijakan fiskal. Kebijakan fiskal tersebut justru terus menghambat pertumbuhan ekonomi.
Tidak peduli tanpa adanya tapering namun pasar melihatnya sebagai adanya  indikasi penundaan tapering. Dengan begitu, dipertahankannya stimulus justru direspon dengan menguatnya Dollar Indeks. Sebaliknya, Dow Jones dan S&P 500 justru terpangkas cukup signifikan dengan adanya sinyalemen ini. The Fed tetap menyatakan bahwa pasar masih akan tetap dipengaruhi oleh pengumuman data-data yang ada di perekonomian AS. Data-data tersebut termasuk data penyerapan tenaga kerja dan data sektor perumahan.
Memang, kemarin pasar Asia mengalami pergerakan yang positif. Pergerakan ini terjadi akibat hasil buruk data perekonomian AS. Lebih lanjut lagi, pergerakan tersebut juga dilandasi adanya harapan penundaan tapering. Sayangnya, tidak semua mata uang berhasil mengalami penguatan terhadap dollar AS.
Sebagai contoh adalah Rupiah sendiri yang terus melemah baik di kurs Jisdor ataupun kurs NDF. Hal ini berlangsung selama satu bulan terakhir bahkan sampai kemarin sore. Pagi ini saja, pada pembukaan perdagangan kurs spot Rupiah naik menjadi Rp. 11.208 per US$. Umumnya, hal ini terjadi karena adanya tekanan permintaan dollar AS yang sangat tinggi khususnya pada akhir bulan.
Bagaimana dengan kondisi esok hari? Sepertinya aroma defisit masih akan tetap kembali kepermukaan. Kondisi ini didasarkan pada data neraca perdagangan. Diprediksikan, Rupiah juga masih terus melemah khususnya kerena Dollar Indeks yang masih terus menguat. Bahkan hari ini optimisme adanya penundaan tapering semakin kecil.
Seperti diberitakan, kemarin, 30 Oktober 2013 Rupiah juga ditutup dalam keadaan melemah. Kemungkinan besar pelemahan ini disebabkan karena investor lebih berharap bahwa The Fed masih akan terus melanjutkan stimulus moneternya. Kemarin saja, Bloomberg memberikan informasi bahwa Rupiah mengalami pelemahan sebanyak 72 poin atau 0.65% dan ditutup pada posisi Rp. 11.175 per US$. Pergerakan hariannya ada di kisaran Rp. 11.126 per US$.
Di sisi lain, kemarin Yahoofinance mencatat adanya kenaikan pada Rupiah sebanyak 75 poin atau 0.67% dan ditutup pada kisaran Rp. 11.180 per US$. Pergerakan hariannya berkisar antara Rp. 11.175 hingga Rp. 11.221 per US$.
analisa:
Aktivitas perekonomian di dunia sebagian besar menggunakan kurs dollar. Banyak negara yang terpengaruh kurs mata uangnya karena mata uang dollar yang berfluktuasi. Salah satunya adalah mata uang rupiah. Rupiah belakangan ini semakin melemah disebabkan banyaknya permintaan akan kurs dollar. Apabila kurs rupiah terus-terusan mengalami penuruan nilai, maka kejadian tahun 1997 dapat terulang kembali dimana nilai tukar mengambang dan mengalami penuruan. Tekanan yang dihadapi Indonesia terhadap nilai tukar adalah semakin banyaknya barang yang mengalami inflasi. Ekspor impor yang mengalami inflasi sehingga menyebabkan krisis moneter. Kerugian dihadapi pula oleh investor yang menanamkan sahamnya di Indonesia. Karena transaksi kemungkinan besar menggunakan kurs rupiah pada saat itu. Dan juga, Utang Luar Negeri yang semakin membengkak sehingga bisa dikatakan Indonesia mengalami penyakit kronis yang sulit untuk disembuhkan.
Dengan melemahnya nilai rupiah menyebabkan permintaan daya beli konsumen mengalami penurunan. Produksi barang dan jasa semakin mahal sehingga sangat berpengaruh terhadap masyarakat kecil di Indonesia. Dari segi produsen, menurunya daya beli menyebabkan produksi semakin menurun sehingga menyebabkan kerugian. Kerugian yang dihadapi oleh produsen menyebabkan produsen tidak mampu memberi upah pegawai-pegawainya, sehingga terjadila PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Dengan adanya PHK ini banyak masyarakat Indonesia menganggur dan tidak mendapatkan pekerjaan. Produsen juga sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari investor apabila nilai tukar rupiah mengalami penurunan terus menerus.
Pemerintah juga sulit untuk mengendalikan pendapatan negara, karena pajak yang terus berkurang karena pemerintah mengurangi output. Investor lebih percaya terhadap kurs dollar dari pada kurs rupiah, sehingga Indonesia kesulitan untuk meningkatkan kurs nilai mata uang rupiah, karena investor membatasi diri terhadap produksi di Indonesia.

Tulisan Bahasa Indonesia

Dollar AS Menguat, Harga Emas Melorot Lagi

(Kamis, 28 November 2013)

CHICAGO, KOMPAS.com -Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Rabu (27/11/2013) waktu setempat, (Kamis pagi WIB) ditutup pada tingkat terendah sejak 8 Juli, karena dollar AS menguat. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 3,6 dollar AS, atau 0,29 persen, menjadi menetap di 1.237,9 dollar AS per ounce. Data ekonomi yang dirilis pada Rabu bervariasi, tetapi umumnya negatif untuk emas. Sebuah ukuran sentimen konsumen naik ke angka akhir 75,1 pada November dari 73,2 pada Oktober. Lembaga riset Conference Board AS pada Rabu melaporkan bahwa indeks ekonomi utama untuk AS naik 0,2 persen pada Oktober menjadi 97,5.
Permohonan tunjangan pengangguran jatuh untuk keenam kalinya dalam tujuh minggu, dengan klaim turun sebesar 10.000 menjadi 316.000 di pekan yang berakhir 23 November. Indeks pembelian manajer Chicago jatuh menjadi 63 pada November, tetapi masih lebih baik daripada ekspektasi pasar.
Sementara Departemen Perdagangan pada Rabu melaporkan bahwa pesanan untuk barang-barang tiket besar AS (seperti rumah dan mobil) turun dua persen pada Oktober, jatuh lebih rendah dari perkiraan pasar turun 2,2 persen. Secara umum data ekonomi optimis tidak hanya mendorong dollar AS lebih kuat, tetapi juga memicu ekspektasi pasar untuk penarikan kembali pembelian obligasi oleh Federal Reserve. Data positif dari Eropa juga negatif untuk emas. Indeks kepercayaan konsumen di Jerman naik ke tingkat tertinggi dalam lebih dari enam tahun, dan ekonomi Inggris menunjukkan pertumbuhan 0,8 persen pada kuartal ketiga. Tetapi, permintaan emas dari China tetap kuat. Data menunjukkan bahwa China mengimpor hampir 1.000 ton emas dari Hongkong dalam 10 bulan pertama tahun ini.
Perdagangan emas di Comex akan tutup pada Kamis waktu setempat untuk libur hari Thanksgiving, dan akan ada tutup lebih awal untuk sesi Jumat. Sementara perak untuk pengiriman Maret turun 21,1 sen, atau 1,06 persen, menjadi ditutup pada 19,682 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 19,2 dollar AS, atau 1,4 persen, menjadi berakhir pada 1.352,7 dollar AS per ounce.

Analisa:
Bagaimana kurs Dollar dapat mempengaruhi harga emas? Emas adalah salah satu logam yang paling banyak dibahas karena perannya yang menonjol baik dalam  investasi dan dunia konsumerisasi. Meskipun emas tidak lagi digunakan sebagai bentuk mata uang utama di negara maju, emas tetap memiliki dampak yang kuat pada nilai mata uang. Selain itu, ada korelasi yang kuat antara nilai emas dan kekuatan perdagangan mata uang di bursa asing.
Jika kurs Dollar berfluktuasi, maka harga emas kemungkinan juga berfluktuasi. Emas pernah menjadi simbol uang negara, digunakan untuk bertransaksi, dan digunakan sebagai nilai lindung inflasi. Harga emas juga berpengaruh terhadap negara-negara yang mengimpor dan mengekspor emas. Dan kebanyakan transaksi di dunia menggunakan kurs dollar. Itulah alasan mengapa ketika kurs dollar berfluktuasi harga emas juga ikut berfluktuasi.
Dalam tulisan Harian Kompas diatas, dengan adanya kenaikan kurs dollar terjadi banyak pengangguran, penuruan pesanan-pesanan barang seperti mobil dan rumah, serta memicu ekspektasi pasar. Dengan demikian, munculah dampak-dampak dari meningkatnya kurs dollar bukan hanya di harga emas, tetapi juga di aktivitas bisnis sehari-hari.

Tulisan Bahasa Indonesia

Pajak untuk Orang Superkaya Diusulkan Lebih Tinggi

(Rabu, 25 September 2013)
JAKARTA, KOMPAS.com -  Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengusulkan pengenaan pajak yang lebih tinggi bagi para miliarder Indonesia, sebagai upaya menambah pendapatan negara.
"Saya usulkan 40 persen untuk bracket pendapatan di atas Rp 5 miliar," kata analis INDEF, Berly Martawardaya, ditemui di sela-sela diskusi publik bertajuk "Optimalisasi Penerimaan Negara: Aspek Pajak dan Cukai", di Jakarta, pada Rabu (25/9/2013).
Kenaikan tax rate tersebut berdampak luar biasa terhadap penerimaan pajak. Namun, Berly tidak bisa menyebutkan potensi penerimaan pajaknya. "Karena kita belum dapat datanya dari Ditjen Pajak, kalau dari cukai ini kan sudah, jadi kalau mau hitungan empiris harus ada datanya dulu," jelasnya. Saat ini, lanjut Berly, tidak ada perbedaan pajak yang dikenakan kepada mereka yang berpenghasilan Rp 15 juta dengan Rp 5 miliar, hanya 35 persen.
Selain penerapan pajak yang lebih tinggi kepada miliarder, untuk menambah penerimaan negara, Indef juga mengusulkan agar pemerintah menaikkan cukai rokok.   "Porsi harga satu bungkus rokok terhadap UMP itu sangat rendah. Karena cenderung untuk candu maka sifatnya tidak elastis. Artinya jika cukai dinaikkan, rokok ini akan tetap terbeli," jelasnya. Data Indef menunjukkan, rakyat miskin lebih banyak menghabiskan income untuk rokok dibanding orang kaya. Rokok menjadi pengeluaran terbesar kedua setelah makanan. Pengeluaran ketiga adalah pulsa.  "Kemudian, yang saya usulkan tadi mengembalikan capital gain ke PPh," lanjut dia.
Berly melihat orang-orang kaya di Indonesia saat ini tidak mendapatkan kekayaannya dari gaji pekerjaan yang dikenakan pajak penghasilan (PPh), namun dari pasar modal (dividen), serta capital gain lain yang diterapkan pajak final. Padahal pajak final itu masih lebih rendah dari rate tertinggi dari PPh, yang sebesar 35 persen.  "Artinya kan kita memberikan subsidi banyak ke orang kaya dengan pajak final itu," tutur dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk menggenjot penerimaan negara adalah memberikan bagian PPh Badan kepada Pemerintah Daerah. Bukan seperti saat ini, dimana banyak Pemda "ketok" investor di awal, selepas itu pemerintah pusat yang mendapat PPh Badan.  "Di negara maju seperti itu jadi pemda dapat bagian dari PPh badan," kata Berly.
Terakhir adalah kewajiban Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Ia mengatakan NPWP bisa diwajibkan bagi pekerja, lulusan perguruan tinggi, serta pengurus paspor. "Di negara maju diwajibkan, kalau sekarang mempekerjakan yang tidak punya NPWP bisa dipidanakan. Kalau di sini (hukumnya) ya kurang galak," kata Berly.

Analisa:
Salah satu sumber penghasilan Indonesia adalah pajak. Hasil dari pajak bermacam- macam. Pajak Pengahasilan (Pph), Pajak Barang Mewah (PphBM), Pajak Pertambahan Nilai (Ppn), dsb. Harian Kompas, menuliskan, bahwa pajak untuk miliarder Indonesia direncanakan akan dinaikan sebesar 40 persen. Tax rate ini menurut saya wajar untuk dikenakan kepada miliarder Indonesia sebagai bentuk partsipasi dalam menambah pendapatan negara. Untuk penjualan rokok dimana rokok ini pengeluarannya terbesar nomor dua setelah makanan juga perlu dikenakan kenaikan pajak. Ketika dianalisa, ternyata banyak miliarder Indonesia, yang mendapatkan keuntungan dari aktivitas investasi dan mendapat capital gain yang adalah keuntungan pemegang saham ketika menjual sahamnya. Aktivitas dari investasi ini juga perlu adanya peningkatan tarif pajak.
Tapi yang menjadi sebuah pertanyaan, apakah miliarder Indonesia setuju dengan kenaikan tarif ini? Misalnya saja menaikan tarif cukai rokok, maka harga jual rokok akan semakin mahal. Apakah rokok ini masih banyak yang mau membeli? Menurut saya, kenaikan cukai rokok tidaklah menjadi masalah yang besar. Apabila tarif cukai rokok dinaikan, tetap saja masyarakat Indonesia tetap membeli rokok pada biasanya, karena rokok sekarang seperti kebutuhan setelah makanan. Jadi, apabila ada kenaikan-kenaikan atas tarif pajak seperti cukai rokok, tarif Ppn pulsa, dsb, tidak akan menjadi masalah, karena rokok, pulsa merupakan sebuah kebutuhan dan tidak akan pernah habis konsumennya.
Indonesia ingin mencontoh dari negara maju yang memiliki hukum apabila pegawai tidak memiliki NPWP, maka akan dikenakan sanksi pidana, menurut saya adalah sebuah keputusan yang sangat baik. Banyak masyarakat Indonesia yang kurang paham tentang pajak dan ada pula yang tidak bertanggung jawab membayar pajak. Maka, pemerintah perlu memberikan bimbingan kepada masyarakat Indonesia tentang Pajak, dan memberikan sanksi bagi NPWP yang tidak membayar pajak.

Tulisan Bahasa Indonesia

Orang Kaya Dilarang Beli Rumah Murah untuk Investasi

(Rabu, 27 November 2013)

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat sedang menggodok pembentukan badan pengawas untuk mencegah masyarakat menengah ke atas membeli rumah murah. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian Kementerian Perumahan Rakyat Maharani menilai, masyarakat menengah ke atas membeli rumah murah hanya untuk berinvestasi. Padahal, sasaran pemerintah dalam pembangunan rumah murah adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Rumah MBR jadi investasi, itu tidak tepat sasaran. Ternyata yang beli masyarakat menengah atas," ujar Maharani, Selasa (26/11/2013).
Dengan adanya badan pengawas, Maharani menjamin rumah untuk MBR bisa tepat sasaran. Bahkan, masyarakat kelas atas yang ketahuan membeli rumah murah akan dikenakan sanksi tegas. Ini karena badan pengawas akan disahkan melalui undang-undang.
"Dalam UU pengawasan permukiman, sudah diatur sanksi bagi pelaku pembangunan dan pemilik rumah," ucap Maharani. Kini, Kementerian Perumahan Rakyat masih menggodok rancangan peraturan pemerintah (RPP) untuk membentuk badan pelaksana pembangunan perumahan.
"Pembentukan badan pelaksana (dilakukan) karena selama ini developer seperti enggan membangun rumah MBR," kata Maharani.

Analisa:
Menurut Harian Kompas, orang kaya banyak berinvestasi dengan membeli rumah murah. Rumah murah menurut saya diadakan untuk orang-orang menengah kebawa yang kesulitan dalam membeli rumah. Karena, tidak semua orang bisa memiliki rumah dan rumah murah sebenarnya adalah salah satu dari subsidi pemerintah untuk masyarakat menengah kebawah. Kalau masalah berinvestasi, masyarakat menengah keatas sebaiknya tidak membeli rumah murah. Orang kaya bnayak menganggap kalau dengan membeli rumah murah dapat memberikan surplus kekayaan mereka. Bisa saja nantinya rumah murah tersebut dibeli dan dijual atau disewakan dengan harga yang mahal. Terlebih apabila rumah tersebut berada dikawasan yang strategi dan banyak yang berminat untuk tinggal disana.
Banyak yang bisa diinvestasikan oleh orang kalangan atas. Sebutkan saja seperti membeli saham sebuah perusahaan, atau membeli tanah, memiliki usaha perkebunan, seperti kepala sawit, kebun karet, teh,dll. Kebanyakan dari mereka menganggap bahwa berinvestasi ke dalam hal-hal tersebut mayoritas tidak menguntungkan. Seperti misalnya, berinvestasi di perkebunan tidak efektif. Karena perkebunan tidak dapat kita pantau secara langsung dan ditangani oleh pihak ketiga. Kalau kita yang memiliki kebun tinggal di Jakarta, maka kebun tidak yang ada di Sumatera tidak bisa dipindahkan ke Jakarta. Oleh sebab itulah, kebun harus ditangani oleh pihak ketiga. Alasan lainnya adalah tingkat keamanan, seperti kebakaran, pencurian, dll.
Dan apabila membeli saham sebuah perusahaan, kebanyakan orang kalangan atas tidak mau rugi. Padahal, ketika mereka menginvestasikan uangnya ke dalam sebuah saham, maka akan mendapatkan keuntungan jika perusahaan yang mereka beli sahamnya tersebut memperoleh laba. Berspekulasi merupakan investasi yang paling cocok untuk orang kalangan atas.
Rumah murah sebaiknya diberikan atau dijual untuk orang dari kalangan bawah. Karena, masyarakat Indonesia dari kalangan bawah sangat membutuhkan rumah untuk tinggal. Jika rumah murah saja didominasi oleh orang dari kalangan atas, maka tidak bisa diduga berapa banyaknya masyarakat Indonesia yang harus membangun rumah dikawasan terlarang.
Saya sependapat dengan tulisan dari Harian Kompas, untuk memberikan sanksi kepada orang kaya apabila mereka mebeli rumah murah untuk berinvestasi. Masyarakat Indonesia membutuhkan rumah, dan rumah murah diperuntukan untuk masyarakat dari kalangan bawah secara merata.

Tulisan Bahasa Indonesia

Perekonomian Indonesia 2014 Diprediksi Lebih Baik

(Rabu, 27 November 2013)
JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Indonesia di tahun 2014 diprediksi lebih baik dibanding tahun ini. Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM, A Tony Prasetiantono mengungkapkan ada dua faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, eksternal dan internal.

"Proyeksi saya pertumbuhan ekonomi tahun depan lebih baik. Saya surprise dengan ramalan Bank Dunia dan IMF yang meramal kita di level rendah. Menurut saya kita masih di kepala 5 ke atas," kata Tony ditemui di sela-sela gelaran Kompas 100 CEO Forum, di Jakarta, Rabu (26/11/2013).

Sebagaimana diberitakan, Bank Dunia memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2013 hanya 5,6 persen dan tahun depan (2014) 5,4 persen. Sementara IMF meramal, pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen (2013) dan 5,5 persen (2014). Namun, Tony menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan bisa menyentuh level 6. Ia mengatakan demikian, melihat ramalan IMF dan Bank Dunia sendiri yang meramalkan kondisi ekonomi global pulih dan lebih baik. Menurutnya, agak aneh ketika kondisi ekonomi global diprediksi membaik, di sisi lain pertumbuhan ekonomi Indonesia diramal turun.
"Kondisi ekonomi global lebih baik, karena pertama, pertumbuhan ekonomi Amerika diprediksi 2,6 persen, yang tahun ini hanya 1,7 persen," lanjut dia.
Selain itu, kondisi global juga didorong pertumbuhan ekonomi China yang diperkirakan tembus 8 persen. China kata dia, diprediksi tetap kebanjiran investasi meski telah berupaya mengerem petumbuhan.
"Jadi, kalau China dan AS baik, maka seluruh dunia terdorong. Karena keduanya, dua ekonomi besar dunia dengan PDB AS 16 triliun dollar AS, dan PDB China 8,5 triliun dollar AS," ujarnya.
Dari faktor internal ia menyebut, besar kemungkinan tak ada kenaikan BBM di tahun depan. Pertimbangannya, kata dia, sangat politis. Pemerintah tak akan berani menaikkan harga BBM. Dengan demikian, diperkirakan inflasi tahun depan bisa turun menjadi 5,5 - 5,6 persen, jauh lebih rendah dibanding tahun ini yang proyeksinya hingga akhir Desember mencapai 8,7 persen. "Pemilu kita tahun depan juga tidak akan ricuh. Karena ini benar-benar yang ditunggu masyarakat. Masyarakat sudah pingin ganti pemimpin, sudah lelah dengan yang sekarang ini. Jika pemimpin yang dihasilkan bagus, ini menjadi sentimen positif bagi perekonomian," katanya. Selain itu, faktor internal lainnya adalah bagusnya kondisi perbankan. Menurutnya tidak ada alasan bagi perbankan untuk tidak bisa lakukan ekspansi. Melihat NPL yang cukup terjaga di bawah 3 persen, dan CAR di level 18 persen.
"Ada satu ramalan yang mendekati ramalan saya yaitu dari ADB, 5,7 persen. Saya perkirakan pertumbuhan ekonomi paling jelek 5,8 persen. Kalau enggak naik setidaknya lebih tinggi dari perkiraan Bank Dunia dan IMF," katanya. 

Analisa:

Merupakan kabar baik apabila mendengar Indonesia mengalami peningkatan di bidang ekonomi. Karena selama ini dilihat, bahwa perekonomian Indonesia dinilai melemah. Ada penilaian yang mengatakan bahwa nantinya, pada tahun 2014 perekonomian Indonesia mengalami penurunan dari 5,6 persen menjadi 5,4 persen. Tetapi dilain pihak mengatakan, bahwa perekonomian Indonesia akan mengalami peningkatan sampai 5,8 persen bahkan bisa sampai level 6.
Ada beberapa faktor yangmendorong perekonomian di Indonesia antara lain:
  1. Pengelolahan Rezim Ekonomi Pasar Bebas
  2. Peningkatan Daya Saing Ekonomi Indonesia
  3. Iklim Ekonomi Yang Kondusif Untuk Investasi (Politik dan Stabilitas Keamanan)
  4. Pengelolahan Otonomi Daerah
  5. Kepastian Hukum dan Kepastian Berusaha
  6. Peningkatan Jumlah Entrepreneur dan Mendorong Pertumbuhan Sektor Riil
  7. Peran Intermediasi Perbankan
  8. Reformasi Birokrasi
  9. Pembenahan Infrastruktur
  10. Agroindustri dan Agrobisnis sebagai Pritoritas
Faktor-faktor diatas merupakan faktor internal perekonomian Indonesia, sedangkan faktor eksternalnya adalah menurun atau tidaknya perekonomian negara maju yang berpengaruh seperti Amerika Serikat dan Cina, stabilitas kegiatan ekspor impor dan Utang Luar Negeri (ULN). Amerika Serikat dan Cina sangat berpengaruh terhadap perekonomian di Indonesia dan negara lainnya karena kedua negara tersebut memiliki kekuatan ekonomi yang besar terhadap perekonomian dunia, baik dari segi finansiil maupun segi tenaga kerja, Amerika Serikat dan Cina sangat berkuasa. Selain itu, kedua negara tersebut secara geografi dan ekologi bumi, memiliki wilayah yang luas sehingga memiliki sumber daya alam yang luas pula. Terlebih lagi kedua negara tersebut memiliki nilai kurs mata uang yang berkuasa, sehingga sebagian besar transaksi di dunia menggunakan kurs mata uang kedua negara tersebut.
Menurut saya, apabila pereknomian di Indonesia dianggap sehat dan mengalami kenaikan, maka faktor yang mendorong adalah kekuatan negara maju (Amerika Serikat dan Cina) yang mengalami pertumbuhan ekonomi juga.