Jumat, 13 Desember 2013

Tulisan Bahasa Indonesia

Dollar AS Menguat, Harga Emas Melorot Lagi

(Kamis, 28 November 2013)

CHICAGO, KOMPAS.com -Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Rabu (27/11/2013) waktu setempat, (Kamis pagi WIB) ditutup pada tingkat terendah sejak 8 Juli, karena dollar AS menguat. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 3,6 dollar AS, atau 0,29 persen, menjadi menetap di 1.237,9 dollar AS per ounce. Data ekonomi yang dirilis pada Rabu bervariasi, tetapi umumnya negatif untuk emas. Sebuah ukuran sentimen konsumen naik ke angka akhir 75,1 pada November dari 73,2 pada Oktober. Lembaga riset Conference Board AS pada Rabu melaporkan bahwa indeks ekonomi utama untuk AS naik 0,2 persen pada Oktober menjadi 97,5.
Permohonan tunjangan pengangguran jatuh untuk keenam kalinya dalam tujuh minggu, dengan klaim turun sebesar 10.000 menjadi 316.000 di pekan yang berakhir 23 November. Indeks pembelian manajer Chicago jatuh menjadi 63 pada November, tetapi masih lebih baik daripada ekspektasi pasar.
Sementara Departemen Perdagangan pada Rabu melaporkan bahwa pesanan untuk barang-barang tiket besar AS (seperti rumah dan mobil) turun dua persen pada Oktober, jatuh lebih rendah dari perkiraan pasar turun 2,2 persen. Secara umum data ekonomi optimis tidak hanya mendorong dollar AS lebih kuat, tetapi juga memicu ekspektasi pasar untuk penarikan kembali pembelian obligasi oleh Federal Reserve. Data positif dari Eropa juga negatif untuk emas. Indeks kepercayaan konsumen di Jerman naik ke tingkat tertinggi dalam lebih dari enam tahun, dan ekonomi Inggris menunjukkan pertumbuhan 0,8 persen pada kuartal ketiga. Tetapi, permintaan emas dari China tetap kuat. Data menunjukkan bahwa China mengimpor hampir 1.000 ton emas dari Hongkong dalam 10 bulan pertama tahun ini.
Perdagangan emas di Comex akan tutup pada Kamis waktu setempat untuk libur hari Thanksgiving, dan akan ada tutup lebih awal untuk sesi Jumat. Sementara perak untuk pengiriman Maret turun 21,1 sen, atau 1,06 persen, menjadi ditutup pada 19,682 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 19,2 dollar AS, atau 1,4 persen, menjadi berakhir pada 1.352,7 dollar AS per ounce.

Analisa:
Bagaimana kurs Dollar dapat mempengaruhi harga emas? Emas adalah salah satu logam yang paling banyak dibahas karena perannya yang menonjol baik dalam  investasi dan dunia konsumerisasi. Meskipun emas tidak lagi digunakan sebagai bentuk mata uang utama di negara maju, emas tetap memiliki dampak yang kuat pada nilai mata uang. Selain itu, ada korelasi yang kuat antara nilai emas dan kekuatan perdagangan mata uang di bursa asing.
Jika kurs Dollar berfluktuasi, maka harga emas kemungkinan juga berfluktuasi. Emas pernah menjadi simbol uang negara, digunakan untuk bertransaksi, dan digunakan sebagai nilai lindung inflasi. Harga emas juga berpengaruh terhadap negara-negara yang mengimpor dan mengekspor emas. Dan kebanyakan transaksi di dunia menggunakan kurs dollar. Itulah alasan mengapa ketika kurs dollar berfluktuasi harga emas juga ikut berfluktuasi.
Dalam tulisan Harian Kompas diatas, dengan adanya kenaikan kurs dollar terjadi banyak pengangguran, penuruan pesanan-pesanan barang seperti mobil dan rumah, serta memicu ekspektasi pasar. Dengan demikian, munculah dampak-dampak dari meningkatnya kurs dollar bukan hanya di harga emas, tetapi juga di aktivitas bisnis sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar