Senin, 28 Oktober 2013

Tulisan Bahasa Indonesia

Tiga Masalah Investor Ogah Masuk Ke Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JIMBARAN - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto menjelaskan sebuah negara yang baik membutuhkan tiga hal. Tiga faktor tersebut adalah Infrastruktur yang baik, sumber daya manusia (sdm) yang baik, dan kebijakan pemrintah yang baik. Namun dari tiga hal tersebut Indonesia masih sangat kurang secara keseluruhan, baik infrastruktur, SDM, maupun kebijakan pemerintah. Hal itu membuat para penanam modal dari luar negeri sulit berinvestasi di Indonesia.
"Kita masih sangat jauh dari sektor infrastruktur masih kurang, jalan tol, bandara udara, segala macam konektivitas," ujar Suryo, di CEO Summit APEC 2013, Sabtu (5/10/2013).
Kendati banyak kekurangan, Suryo mendapat banyak tanggapan dari pengusaha asing bawah Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi. Jika digali, dengan mudah para investor datang menanam modal di dalam negeri.
"Indonesia lahan investasi dari radar seluruh negara, banyak yang ingin menanam modal, banyak juga yang ingin mengajak investasi ke luar negeri," papar Suryo. Lantas apa yang menarik para dari Indonesia untuk investasi? Suryo menjelaskan para penanam modal melihat Indonesia negara yang sedang tumbuh pesat.
"Mereka bilang dari dunia yang berkembang, Indonesia menawarkan banyak kesempatan," kata Suryo.
Analisa:
            Dalam artikel yang dimuat Harian Tribunnews (Selasa, 23 Oktober 2013), menuliskan bahwa ada tiga hal yang membuat investor ogah masuk ke Indonesia. Pertama, infrastruktur Indonesia yang kurang , seperti jalan tol, bandara, dan konektivitas. Jika infrastruktur saja kurang baik, investor asing bahkan enggan menanamkan sahamnya ke Indonesia. Investor asing bisa saja merasa lelah dengan macetnya jalannya perkotaan, padatnya kendaraan sehingga menghambat proses investasi. Kedua, Sumber Daya Manusia yang bisa diyakini memperlancar proses investasi. Tentunya diperlukan orang-orang cerdas yang dapat dipercayakan untuk melakukan berbagai transaksi. Ketiga, kebijakan pemerintah. Menurut saya, kebijakanb pemerintah sangat menentukan. Apabila pajak terlalu tinggi, suku bunga juga tinggi, dan perekonomian di Indonesia yang tidak baik, bisa membuat investor asing enggan untuk berinvestasi di Indonesia.
            Kita dapat melihat beberapa keuntungan investor asing bagi Indonesia. Untuk mengatasi persaingan bebas antar negara yang semakin ketat tidaklah mungkin Indonesia dapat mengatasinya sendirian. Ekonomi negara harus ada yang bisa menopang, agar Indonesia mampu bersaing dengan negara luar. Investor dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Penanaman modal oleh investor asing dapat dilakukan diberbagai kegiatan usaha di Indonesia, misalnya perkebunan, perindustrian, dll. Di Indonesia banyak sekali perusahaan-perusahaan asing di berbagai bidang usaha. Misalnya, dibidang otomotif ada PT. Suzuki, PT. Astra, dan PT. Mitshubisi, Ford, dll. Perusahaan yang mengerjakan industri keperluan rumah tangga seperti Unilever saja bekerja sama dengan investor luar negeri untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan negara lain. Ada beberapa manfaat penanaman modal asing, seperti: masuknya modal baru untuk pembangunan di Indonesia, menambah devisa negara, ada perusahaan yang baru milik luar negeri, sehingga menambah penghasilan pajak, menghasilkan tenaga kerja yang ahli, perkembangan di bidang teknologi dan dibidang manajemen. Selain memiliki manfaat investor asing juga mendatangkan kerugian seperti: perusahaan mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk dibawa ke negara asalnya, perusahaan asli Indonesia banyak dimerger, bagi hasil juga tidak sebanding, pemerintah Indonesia pun sulit untuk memeriksa manajemen perusahaan apakah sehat atau tidak,  produk asing lebih dominan dibandingkan produk dalam negeri.

Dengan adanya dampak positif dan dampak negatif, Indonesia pada kenyataannya membutuhkan investor. Maka, pemerintah hendaknya memperbaiki berbagai macam penghambat yang menghambat investor enggan berinvestasi di Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar