Investasi
Domestik Lampaui Investasi Asing
JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diapresiasi lantaran mampu mencatatkan
kenaikan investasi domestik dibanding investasi asing. Hal ini mencerminkan
investor dalam negeri sudah mulai bergairah. Menteri Keuangan Chatib
Basri mengatakan, porsi investor domestik dan investor asing sudah mulai ada
titik keseimbangan. Chatib menganggap bahwa investor asing ini justru banyak
yang kembali ke negaranya akibat mulai ada perbaikan dari sisi global. "Ini memang growth-nya didorong oleh penanaman modal dalam negeri
(PMDN), jadi relatifshare PMDN
sudah naik. Ini sudah hampir seimbang," kata Chatib saat ditemui di Gedung
DPR Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Ia menambahkan, kondisi tersebut harus terus dijaga. Sehingga hal itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dan tidak selalu bergantung dengan asing. Sekadar catatan, BKPM mencatat kinerja penanaman modal (investasi) hingga kuartal III-2013 untuk PMDN mengalami kenaikan 32,9 persen dari setahun yang lalu dan 1,2 persen dari kuartal sebelumnya.
Ia menambahkan, kondisi tersebut harus terus dijaga. Sehingga hal itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dan tidak selalu bergantung dengan asing. Sekadar catatan, BKPM mencatat kinerja penanaman modal (investasi) hingga kuartal III-2013 untuk PMDN mengalami kenaikan 32,9 persen dari setahun yang lalu dan 1,2 persen dari kuartal sebelumnya.
Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) hanya
mengalami kenaikan 18,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya dan 0,4
persen dari kuartal sebelumnya. Sehingga total mengalami kenaikan 22,9 persen
(yoy) untuk PMDN dan 0,7 persen (qoq) untuk PMA menjadi Rp 100,5 triliun. Sementara kenaikan PMDN
dilihat secara tahun kalender sebesar 43,2 persen year
to date dan PMA mengalami kenaikan 21,3 persen year
to date. Sehingga totalnya
mengalami kenaikan 27,6 persen year to date menjadi
Rp 293,3 triliun. Hingga akhir
tahun ini, BKPM menargetkan perolehan investasi sebesar Rp 390,3 triliun.
Hingga kuartal III-2013, BKPM mencatat investasi sudah sekitar 75,1 persen dari
target tahunan.
Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/10/23/1820570/Investasi.Domestik.Lampaui.Investasi.Asing
Analisa:
Menurut
artikel yang saya ambil dari Harian Kompas ( Rabu, 23 Oktober 2013), mengatakan
bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan dilihat dari
investasi dalam negeri lebih tinggi dari investasi asing. Tentunya dari
peningkatan tersebut Indonesia telah memperlihatkan bahwa untuk ke depannya
tidak bergantung dengan investasi asing. Investasi sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Sebagian ahli ekonomi memandang bahwa pembentukan
investasi merupakan faktor penting yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi suatu negara. Masyarakat juga sebenarnya dapat
melakukan investasi dengan cara menabung dan berspekulasi. Investasi juga dapat
mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang akhirnya
akan memperbesar pengeluaran masyarakat. Dalam hal ini, Indonesia berhasil
melakukan investasi domestik. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sendiri
adalah bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-hak dan
benda-benda, baik yang dimiliki Negara maupun swasta asing yang berdomisili di
Indonesia yang disisihkan atau disediakan guna menjalankan suatu usaha
sepanjang midal tersebut tidak diatur oleh ketentuan pasl 2 UU No. 12 tahun
1970 tentang penanaman modal asing. Hubungan investasi domestik dengan PMDN
adalah ketika PMDN mengalami peningkatan maka investasi domestik juga mengalami
peningkatan. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat kinerja penanaman modal (investasi) hingga kuartal
III-2013 untuk PMDN mengalami kenaikan 32,9 persen dari setahun yang lalu dan
1,2 persen dari kuartal sebelumnya.
Menurut
pendapat saya, apabila Indonesia mengalami kemajuan dalam investasi dan mulai
tidak bergantung dengan investasi asing, Indonesia telah mengalami pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi yang baik. Dalam segala bidang berkaitan dengan masa
depan Indonesia, pemerinta hendaknya lebih mendukung investor domestik dan
memberikan fasilitas yang memadai tidak hanya untuk investor asing saja.