Rabu, 30 Oktober 2013

Tulisan Bahasa Indonesia

Investasi Domestik Lampaui Investasi Asing
JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diapresiasi lantaran mampu mencatatkan kenaikan investasi domestik dibanding investasi asing. Hal ini mencerminkan investor dalam negeri sudah mulai bergairah. Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, porsi investor domestik dan investor asing sudah mulai ada titik keseimbangan. Chatib menganggap bahwa investor asing ini justru banyak yang kembali ke negaranya akibat mulai ada perbaikan dari sisi global.  "Ini memang growth-nya didorong oleh penanaman modal dalam negeri (PMDN), jadi relatifshare PMDN sudah naik. Ini sudah hampir seimbang," kata Chatib saat ditemui di Gedung DPR Jakarta, Rabu (23/10/2013).
            Ia menambahkan, kondisi tersebut harus terus dijaga. Sehingga hal itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dan tidak selalu bergantung dengan asing. Sekadar catatan, BKPM mencatat kinerja penanaman modal (investasi) hingga kuartal III-2013 untuk PMDN mengalami kenaikan 32,9 persen dari setahun yang lalu dan 1,2 persen dari kuartal sebelumnya.
            Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) hanya mengalami kenaikan 18,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya dan 0,4 persen dari kuartal sebelumnya. Sehingga total mengalami kenaikan 22,9 persen (yoy) untuk PMDN dan 0,7 persen (qoq) untuk PMA menjadi Rp 100,5 triliun.  Sementara kenaikan PMDN dilihat secara tahun kalender sebesar 43,2 persen year to date dan PMA mengalami kenaikan 21,3 persen year to date. Sehingga totalnya mengalami kenaikan 27,6 persen year to date menjadi Rp 293,3 triliun. Hingga akhir tahun ini, BKPM menargetkan perolehan investasi sebesar Rp 390,3 triliun. Hingga kuartal III-2013, BKPM mencatat investasi sudah sekitar 75,1 persen dari target tahunan.
Analisa:
            Menurut artikel yang saya ambil dari Harian Kompas ( Rabu, 23 Oktober 2013), mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami peningkatan dilihat dari investasi dalam negeri lebih tinggi dari investasi asing. Tentunya dari peningkatan tersebut Indonesia telah memperlihatkan bahwa untuk ke depannya tidak bergantung dengan investasi asing. Investasi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebagian ahli ekonomi memandang bahwa pembentukan investasi merupakan faktor penting yang bertanggungjawab terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Masyarakat juga sebenarnya dapat melakukan investasi dengan cara menabung dan berspekulasi. Investasi juga dapat mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang akhirnya akan memperbesar pengeluaran masyarakat. Dalam hal ini, Indonesia berhasil melakukan investasi domestik. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sendiri adalah bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia termasuk hak-hak dan benda-benda, baik yang dimiliki Negara maupun swasta asing yang berdomisili di Indonesia yang disisihkan atau disediakan guna menjalankan suatu usaha sepanjang midal tersebut tidak diatur oleh ketentuan pasl 2 UU No. 12 tahun 1970 tentang penanaman modal asing. Hubungan investasi domestik dengan PMDN adalah ketika PMDN mengalami peningkatan maka investasi domestik juga mengalami peningkatan. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat kinerja penanaman modal (investasi) hingga kuartal III-2013 untuk PMDN mengalami kenaikan 32,9 persen dari setahun yang lalu dan 1,2 persen dari kuartal sebelumnya.

            Menurut pendapat saya, apabila Indonesia mengalami kemajuan dalam investasi dan mulai tidak bergantung dengan investasi asing, Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang baik. Dalam segala bidang berkaitan dengan masa depan Indonesia, pemerinta hendaknya lebih mendukung investor domestik dan memberikan fasilitas yang memadai tidak hanya untuk investor asing saja. 

Tulisan Bahasa Indonesia

Pemilu 2014, Swasta Bakal Kurangi Investasi
JAKARTA, KOMPAS.com - Investor swasta diperkirakan bakal mengerem investasinya pada tahun depan, menyusul diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu). Guna menopang target investasi, BUMN harus harus mengeluarkan belanja modal lebih tinggi.
Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN), Aviliani menjelaskan, swasta akan memilih berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya tahun depan.  "Untuk itu, kita berharap MP3EI tahun depan bisa berjalan, meski saat ini belum ada 20 persen. Karena 2014 nanti kecenderungan swasta atau investor mengerem. Artinya, BUMN harus keluarkan capex lebih tinggi," kata Aviliani, di Jakarta, Senin (28/10/2013).
            Selain kecenderungan mengerem investasi pada masa pemilu, para investor swasta juga masih akan memilih wait and see siapa presiden yang terpilih mendatang. Biasanya, kata dia, investor swasta lebih takut kepada presiden baru ketimbang yang incumbent.
"Kalau presidennya baru, swasta cenderung takut, daripada yang perpanjangan. Karena mereka belum tahu kebijakan ekonomi seperti apa yang akan diambil," pungkasnya.
Menurutnya, kecenderungan ini perlu menjadi perhatian BUMN, termasuk PLN. Hal itu terkait penyediaan listrik yang semakin tinggi seiring kenaikan kebutuhan akibat pertumbuhan berbagai sektor perekonomian. "Saya tahu, PLN butuh investasi tinggi tapi terbatas dana. BMPK (batas maksimum pemberian kredit) di bank-bank juga terbatas," sebutnya.
            Salah satu alternatif pendanaan investasi PLN, menurutnya Bank Indonesia bisa mengeluarkan kebijakan untuk membeli tak hanya obligasi pemerintah, namun juga korporasinya. Dengan begitu, diharapkan percepatan investasi bisa mengejar kebutuhan masyarakat.
Analisa:
            Tahun 2014 adalah tahun Pemilu Presiden untuk periode berikutnya. Berkaitan dengan hal tersebut perusahaan swasta melakukan pengereman terhadap investasi. Hal ini dikarenakan perusahaan swasta takut akan kebijakan ekonomi yang baru yang dibuat oleh presiden yang baru. Perusahaan swasta lebih percaya diri melakukan investasi pada masa pemerintahan presiden yang sedang memegang jabatan (incumbent) ketimbang dengan presiden yang baru. Sebagai pengganti perusahaan swasta yang melakukan pengereman terhadap investasi, BUMN mengimbangi dengan mengeluarkan anggaran untuk belanja modal (Capex) yang lebih tinggi. Belanja modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap/ inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk di dalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas aset.   
            Kecenderungan mengerem investasi perlu menjadi perhatian BUMN termasuk PLN, yang mengeluarkan penyediaan listrik dalam jumlah yang tinggi seiring kenaikan kebutuhan akibat pertumbuhan berbagai sektor perekonomian. PLN membutuhkan investasi yang tinggi, tetapi kekurangan dana karena bank-bank pemberi kredit juga terbatas. Dalam Harian Kompas, (Senin, 28 Oktober 2013), mengatakan bahwa untuk alternatif investasi PLN, Bank Indonesia bisa mengeluarkan kebijakan untuk membeli tidak hanya obligasi pemerintah, namunjuga korporasinya. Jika tidak dilakukan demikian, maka PLN yang kekuarangan dana tidak akan dapat melakukan fungsinya untuk masyarakat. Dengan adanya pergantian Presiden tahun 2014 diharapkan bahwa kebijakan ekonomi tidak mempersulit perusahaan swasta karena dengan kecenderungan mengerem investasi BUMN harus menyeimbangi dengan mengeluarkan belanja modal yang tinggi.

            Banyak keuntungan dari perusahaan swasta berinvestasi untuk perekonomian Indonesia. Ketika perusahaan swasta melakukan investasi, maka akan berkaitan dengan Pendapatan Domestik Bruto yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. investasi memungkinkan perekonomian Indonesia tidak hanya bersaing di dalam negeri melainkan juga di luar negeri. Kebijakan ekonomi oleh pemerintah mempengaruhi kinerja investasi oleh perusahaan swasta di Indonesia. Jika perusahaan swasta mengurangi investasi, maka mau tidak mau BUMN yang menggantikan dalam keadaan apapun. 

Tulisan Bahasa Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi RI Diklaim Salah Satu Tertinggi di Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 sebesar 6 persen adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah mengakui target pertumbuhan ini cukup tinggi bila melihat nilai PDB nominal sampai akhir 2013 diproyeksikan di atas 900 miliar dollar AS.
"Meskipun target pertumbuhan ekonomi tidak setinggi periode sebelumnya, namun target 6 persen pada 2014, menempatkan Indonesia sebagai negara emerging-countries dengan pertumbuhan tertinggi di dunia setelah China," kata Firmanzah seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet di Jakarta, Minggu (27/10/2013).
            Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi penting untuk mendorong daya tahan ekonomi. Selain itu, anggaran belanja dialokasikan pada sektor-sektor produktif dan memberi efek pengganda tinggi pada peningkatan daya beli masyarakat, penyerapan lapangan kerja, dan pengurangan kemiskinan. 
            Ia menegaskan, APBN merupakan alat negara untuk mencapai target-target pembangunan, utamanya peningkatan kesejahteraan. APBN 2014 dirancang untuk menjaga momentum pertumbuhan di tengah dinamika ekonomi global dengan tetap mempertahankan prinsip kehati-hatian. Menurut Firmanzah, pertumbuhan ekonomi pada 2014 akan dikontribusikan oleh sejumlah sektor seperti industri pengolahan, sektor jasa perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, jasa keuangan, konstruksi, dan sektor pertanian-peternakan-kehutanan dan perikanan. 
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi nasional 2014 lebih didorong konsumsi domestik antara lain konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah,” ungkapnya.
Analisa:
            Pertumbuhan Ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi (http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi).  Dalam artikel yang saya ambil dari Harian Kompas ( Minggu, 27 Oktober 2013), mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 sebesar 6 persen adalah salah satu yang tertinggi didunia. Hal itu disebutkan oleh Staff Bidang Ahli Presiden Pembangunan dan Ekonomi, Firmanzah. Menurut Firmanzah, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi nasional 2014 didorong konsumsi domestik antara lain, konsumsi rumah tangga, investasi, dan konsumsi pemerintah. Nilai PDB nominal sampai akhir 2013 diproyeksikan di atas 900 miliar dollar AS.

            Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Menteri Keuangan Chatib Basri yang mengatakan,  pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan lebih dari 6 persen di tahun depan. Hal ini disebabkan karena pemerintah memang sedang melakukan pengetatan anggaran agar ekonomi Indonesia lebih stabil. Pada tahun depan, pemerintah menargetkan defisit fiskal lebih menyusut dari 2,4 persen menjadi 1,69 persen. Chatib menganggap bahwa pemerintah saat ini harus terus melakukan prioritas anggaran. Di tahun ini dan tahun depan, pemerintah akan lebih hati-hati dalam menggunakan anggaran agar pertumbuhan ekonomi bisa stabil. Jadi, menurut Chatib, tanpa adanya stabilitas maka pertumbuhan ekonomi akan terganggu. Saya beranggapan yang sama dengan Menteri Keuangan Chatib Basri. Pemerintah Indonesia harus menggunakan prinsip kehati-hatian dalam menggunakan anggaran dan membuat skala prioritas atas anggaran tersebut. Apabila pertumbuhan ekonomi tidak stabil, maka tidak akan ada presentasi sebesar 6 persen dan menjadi salah satu tertinggi didunia. Jika saja PDB mengalami peningkatan, jika tidak ada stabilitas maka pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi pun tidak terlihat. Stabilitas yang disebutkan merupakan sebuah susunan prioritas yang harus direncanakan oleh pemerintah Indonesia. 

tulisan bahasa indonesia

Gaji dan Uang Pensiun PNS Bebani Keuangan Negara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, anggaran belanja gaji dan pensiun pegawai negeri sipil (PNS) di tahun depan melonjak. Bahkan kenaikannya lebih besar dari anggaran belanja modal negara.
Dalam rapat di DPR, pemerintah sudah mendapat persetujuan kenaikan belanja pegawai  Rp 31 triliun dari Rp 233 triliun di APBN 2013 menjadi Rp 264 triliun pada tahun depan.

"Jadi dalam belanja pegawai ini ada dua komponen, yaitu belanja gaji dan pensiun. Nanti bisa dilihat besarnya belanja pensiun ini makin besar jadi beban belanja pegawai," kata Bambang saat konferensi pers APBN 2014 di kantornya, Jakarta, Senin (28/10/2013).
            Ia menambahkan, kenaikan belanja pegawai tersebut memang melebihi kenaikan belanja modal di APBN 2014 yang hanya sebesar Rp 13,2 triliun. Sementara itu, belanja modal yang disiapkan untuk pembangunan infrastruktur ini dipatok sebesar Rp 205,8 triliun, naik dari sebelumnya Rp 192,6 triliun di APBN 2013. Di sisi lain, pemerintah juga menurunkan anggaran belanja barang yang sebesar Rp 4,6 triliun menjadi Rp 201,9 triliun.
            Di tempat yang sama, Plt Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani menambahkan, pemerintah akan mengalokasikan belanja pegawai di tahun depan sebesar Rp 264 triliun dan akan dialokasikan ke tiga pos besar yaitu gaji dan tunjangan pegawai dengan alokasi Rp 120 triliun, honorarium vakansi dan lembur Rp 53 triliun serta anggaran pensiun dan jaminan kesehatan pegawai sebesar Rp 90 triliun. Kenaikan anggaran itu, kata Askolani, telah memperhitungkan kenaikan gaji pokok PNS rata-rata 6 persen, kenaikan pensiun pokok 4 persen dan pemberian gaji serta pensiun bulan ke-13.

"Pemerintah akan evaluasi perjalanan dinas, honorarium dan kegiatan konsinyering dan semacamnya. Ini demi pengendalian untuk kemudian penghematan di internal pemerintah," kata Askolani.
Analisa:
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) adalah kebijakan fiskal dalam konteks pembangunan Indonesia. Dengan adanya APBN, negara dapat memperbaiki berbagai macam hal yang kurang atau untuk mengembangkan fasilitas negara, seperti bandar udara, jalan raya, taman kota, dll. APBN didefinisikan sebagai daftar sistematis yang memuat rencana pengeluaran dan penerimaan negara selama satu tahun yang dinyatakan dalam nilai rupiah. Landasan Hukum APBN diatur dalam UUD 1945 Pasal 23 ayat 1, menyatakan “Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan betanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Selain itu juga, APBN memiliki fungsinya yaitu:
1.      Fungsi alokasi, yaitu fungsi dalam penyediaan barang publik (seperti jembatan, jalan raya, penerangan, pertahanan, dan keamanan) yang diharapkan menghasilkan dampak menguntungkan. Misalnya, meningkatnya kegiatan investasi yang sangat dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi.
2.      Fungsi distribusi, yaitu fungsi dalam rangka memperbaiki distribusi pendapatan masyarakat serta pemerataan pembangunan. Instrumen yang digunakan adalah pajak dan subsidi, yang dapat mempengaruhi atau mengarahkan keinginan kerja dan konsumsi masyarakat.
3.      Fungsi Stabilisasi, yaitu fungsi dalam rangka men ciptakan kestabilan ekonomi, pertahanan keamanan, dan lain-lain.


            Dari penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa APBN memiliki peranan penting untuk pertumbuhan Negara Indonesia. Dan dalam menjalankan fungsinya, APBN memerlukan sumber daya manusia. Maka, pemerintah Indonesia memberikan sejumlah uang kepada pegawai negeri untuk menjalankan fungsi APBN agar dapat mencapai tujuannya, yaitu untuk kemakmuran rakyat. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranannya masing-masing dan mendapat upah dari pekerjaannya tersebut. Akan tetapi, dalam artikel yang saya ambil dari Harian Kompas ( Senin, 28 Oktober 2013), menyatakan bahwa gaji PNS malah membebani pengeluaran internal negera. Menurut pendapat saya, PNS banyak yang tidak menjalankan perannya di pemerintahan menurut pekerjaannya masing-masing. Contohnya saja, pegawai yang baru-baru diancam akan dipecar oleh Gubernur DKI Jakarta Jokowi, yaitu Kepala Dinas PU Erri Basworo dan juga berlaku untuk semua pegawai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) karena melaksanakan pekerjaanya dengan baik terkait pembuatan gorong-gorong di jalan Gang Hebat, Jakarta. Bagaimana mungkin seorang PNS dengan mendapat imbalan berupa gaji dari negara dan mendapat bagian APBN untuk melaksanakan pekerjaanya malah menyalahgunakan dana tersebut. Hal tersebut juga banyak terjadi kepada guru-guru PNS. Saat libur Hari Raya sudah selesai, mereka menambah libur bukannya pergi untuk kembali mengajar disekolah. Padahal, mereka digaji oleh negara untuk mengajar. Saya berpendapat, bahwa gaji PNS tidak perlu mengalami kenaikan. Pemerintah harus lebih memperhatikan kinerja PNS agar gaji yang diberikan kepada mereka tidaklah sia-sia. APBN hendaknya digunakan untuk hal yang lebih berguna, seperti infrastruktur, fasilitas negara, untuk subsidi kepada masyarakat miskin, dan memperbaiki  keadaan negara. Jika APBN hanya berat di gaji PNS saja, saya rasa, hal itu hanya sia-sia saja. 

Senin, 28 Oktober 2013

Tulisan Bahasa Indonesia

Rupiah Mulai Menguat

            TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perlahan, kurs rupiah mulai menguat dan kembali memasuki level 10.000-an.Sejumlah bank juga mulai membeli dollar AS di kisaran Rp 10.800-an. Sebagai contoh, kemarin Bank Mandiri mematok kurs beli dollar AS di level Rp 10.850-Rp 10.903. Secara umum, penguatan rupiah juga tecermin pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) yang menguat 1,12 persen ke Rp 11.142 per dollar AS. Pun begitu di pasar spot, rupiah menguat 1,21 persen ke Rp 11.015 per dollar AS bahkan sempat di level Rp 10.800 per dollar AS.
            Kalau dihitung dari level tertinggi rupiah di Rp 11.649 per dollar AS pada 5 September 2013, rupiah sudah menguat 5,44 persen. Tapi sejak awal tahun, rupiah masih tercatat melemah 12,48 persen.
            Pengamat pasar uang, Farial Anwar memperkirakan, sampai akhir tahun nanti, rupiah bisa menguat ke kisaran 10.800-11.200, terpicu membaiknya ekonomi dalam negeri. "Asing sudah melirik pasar keuangan kita, itu positif bagi rupiah," katanya. Saat bersamaan, dollar AS memang dalam tren melemah terhadap nyaris semua mata uang. Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri, menilai, upaya BI dan pemerintah, seperti kenaikan suku bunga dan fasilitas simpanan BI serta perjanjian bilateral swap, mulai membawa hasil.
            Albertus Christian, analis Monex Investindo mengatakan, pelemahan rupiah selama ini dipicu spekulasi pengurangan stimulus di AS sehingga terjadi capital outflow. Faktor dari dalam negeri seperti meningkatnya inflasi, jurang defisit neraca perdagangan yang melebar, pengurangan subsidi bahan bakar juga menekan rupiah.
            Kini, beberapa kekhawatiran itu sudah hilang. Sebut saja inflasi mulai terkendali dan posisi neraca perdagangan mulai surplus. Alhasil,rupiah pun bangkit. Namun ke depan, bayang-bayang tahun pemilihan umum menghantui rupiah. Apalagi, menurut Albertus, pasar belum melihat calon presiden yang sesuai harapan, termasuk visi ekonomi sang calon presiden.
            Faktor lain yang akan sangat mempengaruhi arah rupiah adalah pengurangan (tapering off) stimulus moneter Amerika Serikat. Memang, saat ini Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) menunda pengurangan stimulus itu hingga Maret 2014. Tapi, penundaan itu tal lebih seperti bom waktu. Jika AS mengurangi stimulus, rupiah akan kembali terkapar.
            Jadi, BI dan pemerintah bak berpacu dengan waktu yang amat sempit untuk menyiapkan regulasi untuk mengantisipasi itu semua. Dus, segeralah memanfaatkan momentum penguatan ini untuk bersiaga, bukan berleha-leha.(Agus Triyono, Febrina Ratna Iskana/Kontan)
analisa:
            Uang telah dianggap oleh semua orang sebagai kebutuhan utama. Semua orang bekerja demi mendapatkan uang. Pada kenyataanya, negara juga menngenggap bahwa uaang itu adalah kebutuhan yang penting. Dengan melemahnya nilai rupiah yang terjadi baru-baru ini, menyebabkan berbagai macam dampak yang negatif yang terjadi. Seperti Utang Luar Negeri yang kian menipis dan terjadinya ketidak seimbangan pada neraca perdagangan. Dalam analisa oleh beberapa pengamat artikel diatas mengatakan bahwa rupiah bisa menguat apabila keadaan ekonomi membaik. Indonesia sendiri harus memperhatikan keadaan ekonomi yang sedang terjadi, pasang surut yang dialami, dan berapa banyak pendapatan yang didapat melalui kegiatan ekonomi tersebut. Apabila keadaan ekonomi Indonesia stabil maka keadaan nilai rupiah akan stabil pula. Ada beberapa faktor yang menyebabkan nilai rupiah melemah. Pertama, faktor luar negeri. Nilai rupiah melemah karena dipicu spekulasi pengurangan stimulus di Amerika Serikat sehingga terjadi capital outflow. Capital outflow adalah aliran arus modal keluar yang disebabkan dari beberapa faktor ekonomi atau alasan politik tetapi dapat sering saling berhubungan. Kedua, faktor dalam negeri. Meningkatnya inflasi, jurang defisit neraca perdagangan yang melebar, dan pengurangan subsidi bahan bakar.
            Indonesia penting menjaga nilai tukar rupiah agar tetap naik. Ada beberapa alasan mengapa nilai tukar rupiah harus tetap naik. Pertama, jika nilai rupiah kuat, maka akan mengurangi tekanan inflasi. Kedua, produk-produk ekspor Indonesia akan mendapat persaingan (dari sisi harga) yang lebih ketat dari produk yang berasal dari negara dengan apresiasi mata uang lebih rendah dari Indonesia, seperti Malaysia, Thailand, dan China. Ketiga, dengan nilai tukar rupiah yang kuat, membuat industri penghasil barang-barang konsumsi dengan orientasi pasar domestik akan mendapatkan persaingan yang lebih ketat dari barang-barang konsumsi impor.

            Dari artikel yang saya ambil dari Tribunnews (Sabtu, 26 Oktober 2013)  dijelaskan bahwa nilai tukar rupiah membaik dan bangkit, dilihat dari berkurangnya inflasi dan neraca perdagangan yang mengalami surplus. Dalam kenyataanya, pemimpin negara berpengaruh terhadap lemah tidaknya nilai tukar rupiah. Menurut pendapat saya, pemerintah tidak perlu harus bekerja keras untuk mempertahankan nilai tukar, tapi cenderung menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung surplus neraca berjalan, sehingga nilai rupiah secara otomatis menjadi kuat. 

Tulisan Bahasa Indonesia

70 Persen Kopi Dijual Ke Amerika
TRIBUNNEWS.COM GARUT,  - Tahun ini distributor kopi Koperasi Classic Bean menyalurkan 1.300 ton kopi asal Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung. Sekitar 70 persen kopi arabika dan robusta yang dipetik dan diolah para petani di Priangan ini diekspor ke Amerika Serikat. Sekretaris Koperasi Classic Bean, Hamzah Robert, mengatakan dari total 1.300 ton kopi yang didistribusikan, 1.200 ton di antaranya jenis arabika dalam bentuk ceri. Sedangkan 100 ton kopi lainnya adalah jenis robusta dalam bentuk beras atau biji kopi tanpa kulit.
"Pengolahannya dilakukan oleh para petani secara natural. Ribuan ton kopi ini dipanen sejak April sampai Agustus 2013," kata Hamzah di Gudang Robusta Classic Bean di Kampung Lekor, Desa Lembang, Kecamatan Leles, Sabtu (26/10).
Di Kabupaten Garut, tuturnya, kopi-kopi ini dihasilkan dari kaki Gunung Guntur, Papandayan, Arjuna, dan Halimun. Hampir seluruh kecamatan di kaki gunung-gunung tersebut menghasilkan kopi berkualitas tinggi. Koperasi Classic Bean, katanya, mendistribusikan sekitar 45 persen kopi yang dihasilkan dari Kabupaten Garut. Kopi arabika dalam bentuk ceri, atau kulitnya masih menempel pada biji kopi, dijual seharga Rp 4.500 sampai Rp 4.750 per kilogram. Sedangkan, kopi robusta dalam bentuk beras dijual seharga Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu per kilogram.
"Dari Garut dan Bandung, kopi dijual ke sejumlah pengusaha cafe di Amerika Serikat. Dari sana, sebagian lagi disalurkan ke Eropa dan Australia. Sisanya, dijual ke cafe-cafe di Bandung dan Jakarta. Selain menjaga hubungan baik, koperasi harus menjaga kualitas barangnya," kata Hamzah.
Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu akhir tahun ini, diperkirakan panen kopi selanjutnya dimulai Maret 2014. Pada masa panen raya itu, harga kopi diperkirakan tetap stabil, tidak jauh dari harga tahun ini. Hamzah mengatakan kualitas kopi preanger atau kopi asal kawasan Priangan sangat terkenal di mancanegara. Walaupun dalam segi kuantitas, tahun ini Vietnam menyusul Indonesia sebagai negara penghasil kopi, tetapi kualitas kopi Indonesia tetap tidak terkalahkan.
"Para pengusaha cafe asal Amerika dan Eropa tetap memilih kopi Indonesia. Kalau kopi Vietnam, rasanya tidak bisa menyaingi kopi Indonesia," kata Hamzah.
Analisa:
            Indonesia terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya. Banyak hasil bumi yang mampu dihasilkan oleh tanah Indonesia salah satunya ada kopi. Dari masa ke masa kopi selat diminati oleh penduduk yang baik karena sangat diminati oleh penduduk mancanegara terlebih lagi diminati oleh penduduk Amerika Serikat. Indonesia mencatat dari tahun 2010 sampai sekarang, ekspor Indonesia tembus sebesar $150 miliar. Ekspor paling tertinggi ada ditahun 2010 pada bulan November sebesar $15,34 miliar. Hal yang menyebabkan terjadinya kenaikan di tahun 2010 disebabkan oleh dua faktor. Pertama, adanya kenaikan harga sejumlah komoditas ekspor seperti batu bara dan minyak sawit mentah. Kedua, adanya kenaikan volume ekspor komoditas. Hal ini menunjukan bahwa komoditas sumber daya alam di Indonesia sangat mempengaruhi seberapa besar ekspor yang dihasilkan. Selain minyak kepala sawit mentah dan batu bara, Indonesia juga mendapat banyak keuntungan dengan mengekspor kopi. Indonesia memiliki bermacam-macam kopi yang terkenal dan disukai oleh penduduk mancanegara dan sudah terbukti tidak ada yang menandingi.

            Dengan adanya angka yang bisa ditembus oleh Indonesia dengan mengekspor, tidak diragukan lagi bahwa kopi juga mendapat angka yang memuaskan. Dari hasil presentasi yang saya survei dari http://www.kemendag.go.id, pada tahun 2011, kopi mencetak angka sebesar $1.676,5 juta dan mengalami peningkatan ditahun 2012 sebesar $2.087,5 juta. Kopi memegang peran sebesar 1,36% ditahun 2012 sebagai komiditi ekspor. Saya berpendapat, apabila Indonesia pintar dalam memproduksi kekayaan alamnya, dan pintar dalam mengoperasikan transaksi ekspor, maka Indonesia akan mendapat keuntungan yang besar. Sehingga, nantinya, tidak satu negara saja yang mengimpor kopi dari Indonesia, melainkan juga negara-negara lain. Selain kopi, sumber daya alam yang memegang peranan paling besar adalah bahan bakar mineral sebesar 17,26%. Dengan kata lain, apabila peningkatan terhadap nilai ekspor semakin membaik, maka Indonesia tidak diragukan lagi dapat menghasilkan kekayaan alam yang baik pula. Pemerintah Indonesia hendaknya memperhatikan daerah-daerah  penghasil kopi, seperti kaki Gunung Guntur, Papandayan, Arjuna, dan Halimun. Mulai dari kebutuhan yang dibutuhkan oleh petani, hingga teknologi agar dapat menhasilkan kopi terbaik untuk diekspor ke luar negeri. 

Tulisan Bahasa Indonesia

Tiga Masalah Investor Ogah Masuk Ke Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JIMBARAN - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto menjelaskan sebuah negara yang baik membutuhkan tiga hal. Tiga faktor tersebut adalah Infrastruktur yang baik, sumber daya manusia (sdm) yang baik, dan kebijakan pemrintah yang baik. Namun dari tiga hal tersebut Indonesia masih sangat kurang secara keseluruhan, baik infrastruktur, SDM, maupun kebijakan pemerintah. Hal itu membuat para penanam modal dari luar negeri sulit berinvestasi di Indonesia.
"Kita masih sangat jauh dari sektor infrastruktur masih kurang, jalan tol, bandara udara, segala macam konektivitas," ujar Suryo, di CEO Summit APEC 2013, Sabtu (5/10/2013).
Kendati banyak kekurangan, Suryo mendapat banyak tanggapan dari pengusaha asing bawah Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi. Jika digali, dengan mudah para investor datang menanam modal di dalam negeri.
"Indonesia lahan investasi dari radar seluruh negara, banyak yang ingin menanam modal, banyak juga yang ingin mengajak investasi ke luar negeri," papar Suryo. Lantas apa yang menarik para dari Indonesia untuk investasi? Suryo menjelaskan para penanam modal melihat Indonesia negara yang sedang tumbuh pesat.
"Mereka bilang dari dunia yang berkembang, Indonesia menawarkan banyak kesempatan," kata Suryo.
Analisa:
            Dalam artikel yang dimuat Harian Tribunnews (Selasa, 23 Oktober 2013), menuliskan bahwa ada tiga hal yang membuat investor ogah masuk ke Indonesia. Pertama, infrastruktur Indonesia yang kurang , seperti jalan tol, bandara, dan konektivitas. Jika infrastruktur saja kurang baik, investor asing bahkan enggan menanamkan sahamnya ke Indonesia. Investor asing bisa saja merasa lelah dengan macetnya jalannya perkotaan, padatnya kendaraan sehingga menghambat proses investasi. Kedua, Sumber Daya Manusia yang bisa diyakini memperlancar proses investasi. Tentunya diperlukan orang-orang cerdas yang dapat dipercayakan untuk melakukan berbagai transaksi. Ketiga, kebijakan pemerintah. Menurut saya, kebijakanb pemerintah sangat menentukan. Apabila pajak terlalu tinggi, suku bunga juga tinggi, dan perekonomian di Indonesia yang tidak baik, bisa membuat investor asing enggan untuk berinvestasi di Indonesia.
            Kita dapat melihat beberapa keuntungan investor asing bagi Indonesia. Untuk mengatasi persaingan bebas antar negara yang semakin ketat tidaklah mungkin Indonesia dapat mengatasinya sendirian. Ekonomi negara harus ada yang bisa menopang, agar Indonesia mampu bersaing dengan negara luar. Investor dalam hal ini sangat dibutuhkan untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Penanaman modal oleh investor asing dapat dilakukan diberbagai kegiatan usaha di Indonesia, misalnya perkebunan, perindustrian, dll. Di Indonesia banyak sekali perusahaan-perusahaan asing di berbagai bidang usaha. Misalnya, dibidang otomotif ada PT. Suzuki, PT. Astra, dan PT. Mitshubisi, Ford, dll. Perusahaan yang mengerjakan industri keperluan rumah tangga seperti Unilever saja bekerja sama dengan investor luar negeri untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan negara lain. Ada beberapa manfaat penanaman modal asing, seperti: masuknya modal baru untuk pembangunan di Indonesia, menambah devisa negara, ada perusahaan yang baru milik luar negeri, sehingga menambah penghasilan pajak, menghasilkan tenaga kerja yang ahli, perkembangan di bidang teknologi dan dibidang manajemen. Selain memiliki manfaat investor asing juga mendatangkan kerugian seperti: perusahaan mencari keuntungan sebesar-besarnya untuk dibawa ke negara asalnya, perusahaan asli Indonesia banyak dimerger, bagi hasil juga tidak sebanding, pemerintah Indonesia pun sulit untuk memeriksa manajemen perusahaan apakah sehat atau tidak,  produk asing lebih dominan dibandingkan produk dalam negeri.

Dengan adanya dampak positif dan dampak negatif, Indonesia pada kenyataannya membutuhkan investor. Maka, pemerintah hendaknya memperbaiki berbagai macam penghambat yang menghambat investor enggan berinvestasi di Indonesia. 

Tulisan Bahasa Indonesia

BI: Pengetatan Aturan "Hedging" demi Stabilitas Rupiah

JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menegaskan, pengetatan aturan lindung nilai (hedging) kepada bank dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/8/PBI/2013 demi menjaga stabilitas rupiah. "BI itu intinya menjaga stabilitas dan kita lihat bahwa konsen utama dari pasar adalah current account dan inflasi. Itu sudah di-address oleh BI dengan sedikit melakukan pengetatan yang tentunya bisa memperbaiki current account deficit," kata Mirza di Kantor Pusat BI, Jumat (11/10/2013).

Mirza mengatakan, aturan pengetatan lindung nilai kepada bank yang tertuang dalam PBI tersebut antara lain untuk memberi payung hukum bagi BUMN yang masih ragu melakukan lindung nilai. "Kenapa PBI diterbitkan? Untuk memberikan payung hukum bagi korporasi BUMN yang masih ragu untuk melakukan hedging," ujarnya. Aturan lindung nilai, menurut Mirza, sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Ia memberi penjelasan mengenai mekanisme instrumen swap.
 "Swap itu misalnya ada korporasi punya utang dollar AS. Kalau misalnya pada waktu situasi rupiah sedang goyang dan dia ingin dapat suatu kepastian, maka dia membeli swap. Supaya kira-kira dia dapat kurs untuk pembayaran atau transaksi 1 bulan ke depan. Atau importir, dia kan ada jatuh tempo pembayaran impor, dia beli, dia swap, dia hedging supaya dapat kepastian kursnya berapa. Itu bukan instrumen baru," jelasnya.
Seperti diberitakan, BI pada 7 Oktober 2013 menerbitkan PBI No.15/8/PBI/2013 tentang transaksi lindung nilai kepada bank. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A Johansyah, PBI lindung nilai adalah rumusan kebijakan untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.
Aturan tersebut juga untuk mendukung pasar keuangan yang sehat, terutama pasar valuta asing domestik. Para pelaku ekonomi harus melakukan transaksi lindung nilai atas kegiatan ekonominya dengan menggunakan instrumen forward dan swap.
Analisa:
Hedging atau lindung nilai adalah tindakan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan resiko yang terkait dari langkah tertentu yang diambil seseorang. Dalam artikel yang diambil dari Harian Kompas ( Jumat, 11 Oktober 2013), menyatakan bahwa Bank Indonesia melakukan pengetatan aturan hedging demi stabilitas rupiah. Bank Indonesia melakukan pengetatan aturan hedging yang bisa memperbaiki current account deficit. Current account berhubungan dengan transaksi ekspor dan impor barang dan jasa.  Ada beberapa hal yang perlu dikhawatirkan apabila terjadi current account deficit. Pertama, defisit jangka panjang perlu diwaspadai karena membutuhkan pendanaan yang terus menerus. Dalam hal ini, pendanaan berupa pinjaman luar negeri yang harus dikembalikan pada masanya. Kedua, negara harus menaikan suku bunga untuk menarik investor asing, sehingga dapat menimbulkan masalah baru bagi kondisi perekenomian makro didalam negeri. Ketiga, defisit yang terlalu besar dapat menjadi tanda ketidakseimbangan dalam ekonomi dan sektor produksi yang tidak kompetitif. Akibatnya, akan ada konsumsi yang melebihi produksi, sehinnga Indonesia membutuhkan impor untuk menutupi kekurangan tersebut. Keempat, defisit yang meningkat dapat menimbulkan peningkatan ULN, sehingga memperbanyak beban financial yang harus ditanggung oleh Indonesia pada masanya.

Dari penjelasan diatas, kita dapat melihat bahwa aturan hedging sangat dibutuhkan untuk mengurangi segala rsiko yang ditanggung. Untuk melakukan transaksi impor misalnya. Indonesia dapat melakukan transaksi SWAP, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan tujuan menjaga kemungkinan kerugian yang disebabkan perubahan kurs. Jadi, ketika suatu perusahaan di Indonesia memiliki Utang Luar Negeri dan kurs rupiah sedang goyang, maka perusahaan tersebut dapat melakukan transaksi SWAP, yaitu membeli dollar untuk melakukan pembayaran 1 bulan kedepan. Dan untuk perusahaan importir, dengan melakukan hedging, maka dapat mengetahui berapa kepastian kurs. Transaksi SWAP dan FORWARD, merupakan transaksi lindung nilai (hedging)  guna untuk mengurangi resiko nilai tukar yang dilakukan oleh pelaku ekonomi. Dengan demikian, maka current account deficit tidak begitu mengkhawatirkan. 

Tulisan Bahasa Indonesia

BI: Utang Luar Negeri RI Turun Tipis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) RI pada Agustus mencapai 257,30 miliar dollar AS atau turun 0,9 persen dari bulan lalu sebesar 259,61 miliar dollar AS. Di samping itu, pertumbuhan tahunan ULN pada Agustus 2013 tercatat sebesar 6,6 persen year on year.
Posisi ini melambat jika dibandingkan pertumbuhan bulan lalu sebesar 7,4 persen year on year. "BI menilai tren menurunnya pertumbuhan ULN Indonesia tersebut sejalan dengan tren melambatnya perekonomian domestik," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A Johansyah di Jakarta, Senin (20/10/2013).
Perlambatan pertumbuhan ULN RI pada terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN pemerintah. ULN pemerintah pada Agustus 2013 tumbuh 2,5 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan Juli 2013 sebesar 5,1 persen (yoy), sehingga pada akhir Agustus 2013 tercatat sebesar 122,07 miliar dollar AS.
Adapun ULN swasta tumbuh 10,5 persen (yoy), sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan Juli 2013 sebesar 9,6 persen (yoy), sehingga pada akhir Agustus 2013 tercatat sebesar 135,23 miliar dollar AS.
Berdasarkan jangka waktu, perlambatan ULN pemerintah terjadi baik pada ULN pemerintah jangka pendek maupun jangka panjang.  Untuk pertumbuhan ULN pemerintah jangka pendek menurun dari 66,6 persen (yoy) pada Juli 2013 menjadi 57,0 persen (yoy) sehingga tercatat 15,18 miliar dollar AS pada Agustus 2013.
Sementara itu, posisi ULN pemerintah jangka panjang menurun -2,3 persen (yoy) dibandingkan Juli 2013 (-0,4 persen) sehingga pada akhir Agustus tercatat sebesar 106,89 miliar dollar AS.  Dari sisi komposisi valuta, ULN Indonesia sebagian besar bervaluta dollar AS sebanyak 68,9 persen, sedangkan jenis valuta yen Jepang mencapai 12,6 persen dan sisanya terdiri dari berbagai jenis valuta.
Analisa:
            Menurut tulisan Harian Kompas (Senin, 21 Oktober 2013), Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat, dilihat dari Utang Luar Negeri Indonesia yang semakin menipis. Tdak bisa dibayangkan apabila ULN di Indonesia semakin menipis dilihat dari pentingnya ULN bagi Indonesia. ULN memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan sektor industri di Indonesia, karena pada kenyataannya Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan negaranya tanpa adanya ULN. Ada beberapa pentingnya peranan Utang Luar Negri bagi bangsa Indonesia, yaitu:
1.      Penutup defisit APBN
2.      Menutup kesenjangan antara saving dengan investasi dalam negri.
            Dari dua peranan ULN terhadap Indonesia diatas, kita melihat bahwa tanpa ULN Indonesia kekurangan pasokan dana untuk kepentingan negaranya. Luar Negeri tentunya memiliki syarat untuk memberikan pinjaman kepada Indonesia. Variabel yang menentukan adalah pengeluaran pemerintah, kurs mata uang Indonesia, suku bunga, Produk Domestik Bruto, dan Utang Luar Negri sebelumnya. Apabila terjadi penyusutan atau ULN mengalami penurunan, maka kita harus melihat ke variabel-variabel penentunya. Dari artikel diatas, dikatakan bahwa ULN Indonesia menipis karena melambatnya Perekonomian Domestik. Maka, menurut saya, pemerintah Indonesia hendaknya memperbaiki Perekonomian dalam negeri sehingga dapat memperbaiki turunnya ULN yang terjadi. Apabila di Indonesia pengeluaran pemerintah mengalami kenaikan, maka dana dalam negeri tidak akan bisa menutupi kekurangan negara, sehingga dibutuhkannya ULN. Hal tersebut akan menyebabkan suku bunga naik dan investor atau pengusaha lebih memilih untuk meminjam uang di luar negeri. Dengan kata lain, hal ini akan meningkatkan ULN di Indonesia, Perekonomian Domestik membaik, karena pengusaha tidak kekurangan dana untuk mengoperasikan usahanya. Sebaliknya, jika Perekonomian Domestik mengalami penurunan, itu pertanda bahwa perekonomian di Indonesia tidak baik, maka ULN pun makin rendah.
 
            Menurut pendapat saya, ULN memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya telah disebutkan dalam penjelasan sebelumnya. Ada beberapa dampak negatif ULN. Pertama, kenaikan pajak dimana pajak dikeluarkan untuk membayar cicilan dan bunga dari ULN, sehingga penduduk Indonesia harus merelekan kepentingan bersama (dana APBN) dipakai untuk membayar ULN. Kedua, akan ada tindakan korupsi tentunya. Dana ULN yang masuk ke Indonesia, ditangani oleh pejabat negara, dan tidak meuntup kemungkinan adanya dana yang digelapkan, sehingga tentunya sangat merugikan. Ketiga, apabila ULN sulit dibayar oleh Indonesia, maka yang menjadi jaminan adalah Perekonomian dan kekayaan alam Indonesia yang dinilai dapat membayar ULN. Hal ini sangat merugikan bangsa Indonesia, karena Perekonian dan kekayaan alam Indonesia merupakan aset yang berharga.

            Indonesia baiknya menangani dengan sebaik-baiknya Utang Luar Negeri agar tidak menimbulkan dampak yang negatif. Stabilitas ULN sangat penting agar tidak merugikan bangsa Indonesia. 

Tulisan Bahasa Indonesia

Pengusaha Tambang: Kekayaan Alam Dikuasai Asing
JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo) meminta pemerintah mengatur ulang bisnis pertambangan mineral. Pasalnya selama ini Apemindo menilai pengelolaan tambang mineral nasional telah dikuasai oleh perusahaan asing. Ketua Umum Apemindo Poltak Sitanggang mengatakan, selama ini kekayaan alam Indonesia banyak yang mengalir ke luar negeri. Banyak kegiatan pertambangan yang dilakukan di daerah, tetapi kesejahteraan tidak pernah terlihat.
"Kita dari pengusaha nasional mengimbau agar kekayaaan alam kita tidak dirampok oleh asing," ujar Poltak, Jumat (18/10/2013).  Poltak menambahkan, masyarakat Indonesia sendiri menyadari bahwa selama ini hasil bumi Indonesia tidak seluruhnya untuk kesejahteraan masyarakat. Itu tidak sesuai dengan amanat Pasal 33 UUD 1945. Hal tersebut didukung hasil survei yang dilakukan Indo Survey dan Strategy bahwa, sebanyak 53,3 persen masyarakat tidak percaya terhadap pelaksanaan Pasal 33 UUD 1945 tersebut.  Pasal 33 UUD 1945, menyatakan bahwa bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
"Menurut hasil survei, pengelolaan kekayaan alam oleh asing sebesar 42,5 persen responden menyatakan tidak menguntungkan bagi negara sedangkan 19,7 persen tidak tahu dan 23,9 persen mengatakan menguntungkan," ungkap Poltak.  Selain itu, Apemindo juga meminta agar pemerintah bertindak tegas pada Kontrak Karya (KK) yang tidak memberikan kemakmuran bagi masyarakat sekitar pertambangan.
"Pemerintah tidak tegas dengan terus memberikan Kontrak Karya kepada perusahaan yang tidak berkontribusi terhadap daerah sekitarnya," jelas Poltak. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Analisa:
Indonesia adalah negara yang kaya raya. Terdiri dari banyak Pulau dan juga perairan sehingga indonesia disebut dengan dengan Maritim atau Negara Kepulauan. Pulau-pulau di Indonesia banyak menyimpan kekayaan yang melimpah ruah. Tambang emas, tambang batu bara, tambang minyak bumi yang berlimpah. Semua adalah kepimilikan bangsa Indonesia itu sendiri. Bangsa Indonesia dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan eksistensi negara melalui kekayaan tersebut dan bangsa Indonesia berhak memelihara dan mengelolah kekayaan tersebut, sehingga dibuatla UUD 1945 pasal 33 yang berbunyi, bahwa bumi dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Dalam tulisan yang dibuat oleh Media Kompas ( Minggu, 23 Oktober 2013), menulis bahwa kekayaan alam milik Indonesia malah dikuasi oleh bangsa asing. Dilihat dari hasil survei bahwa ada sebesar 42,5persen responden menyatakan adanya pengelolahan kekayaan oleh asing tidak menguntungkan bagi negara, sedangkan 19,7 persen  responden tidak tahu, dan 23,9 persen mengatakan menguntungkan. Kekayaan alam Indonesia dikuasai oleh bangsa asing memiliki presentase paling tinggi. Menurut saya, dalam hal ini Indonesia penting memperhatikan kinerja bangsa asing yang mengelolah kekayaan Indonesia. Sebab, jika terus menerus bersifat merugikan (tidak menguntungkan), maka akan terjadi eksploitasi oleh bangsa asing. Disini, kita dapat melihat bahwa pemerintah tidak tegas dalam mementingkan kemakmuran rakyat disekitar pertambangan dan malah tidak melihat kerugian yang disebabkan oleh pengelolahan kekayaan alam oleh bangsa asing, karena kekayaan Indonesia yang dikelolah banyak mengalir ke luar negeri.
Dalam opini saya, pemerintah Indonesia harus memperbaiki beberapa sistem menyangkut pengelolahan kekayaan alam. Misalnya, memperbaiki sistem peraturan ekspor ke luar negeri, membatasi kuota hasil tambang ke luar negeri dengan melihat seberapa besarnya hasil tambang yang dikelolah bangsa Indonesia bersama-sama dengan bangsa asing. Pemerintah dapat juga memperketat pajak ekspor luar negeri agar bangsa asing tidak dapat mengambil hasil tambang secara berlebihan untuk dibawa ke luar negeri. Usaha pemerintah tersebut saya nilai adalah untuk kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia.

Indonesia dalam mengelolah hasil tambang dalam kenyataannya membutuhkan bangsa asing untuk membantu mengelolah hasil tambang tersebut sehingga dapat terproduksi dengan baik. karena dalam kennyataannya, Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa banyak, tetapi tidak cukup banyak rakyatnya dapat mengelolah kekayaan tersebut. Dalam hal ini, pemerintah jangan melimpahkan semua kekuasaan terhadap bangsa asing, karena dalam kenyataanya bangsa asing mengelolah kekayaan alam Indonesia malah merugikan penduduk dengan jumlah presentase paling besar.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Tugas Ketiga Bahasa Indonesia



Contoh tulisan ilmiah populer, dengan topik peristiwa-peristiwa yang terjadi saat ini.
Dibanding Fauzi Bowo dan Sutiyoso, Kinerja Jokowi Lebih Baik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga DKI Jakarta menilai kinerja Joko Widodo selama setahun ini lebih baik dari Fauzi Bowo dan Sutiyoso. Hal itu terlihat dari survei Indo Barometer (IB). Pengumpulan data survei IB dilakukan sejak 4-10 Oktober 2013. Metode yang dipakai adalah multistage random sampling. Dengan jumlah responden sebanyak 400 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner.
            Responden diambil dari enam wilayah di DKI Jakarta. Dari Kabupaten Kepulauan Seribu sebanyak 2,5 persen. Lalu Jakarta Selatan sejumlah 20 persen. Jakarta Timur 27,5 persen. Jakarta Pusat 10 persen. Jakarta Barat 22,5 persen. Jakarta Utara 17,5 persen.Dalam survei itu, untuk penanganan masalah sampah, warga menilai kinerja Jokowi 68,5 persen. Sedangkan Sutiyoso empat persen dan Fauzi Bowo lima persen.
            Kemudian untuk pelayanan kantor Pemda bagi masyarakat, masyarakat menilai kinerja Jokowi 89,8 persen. Sedangkan Fauzi Bowo 2,3 persen dan Sutiyoso hanya dua persen.Begitu pula untuk pendidikan murah bagi warga miskin, warga setuju Jokowi lebih baik sebanyak 86,5 persen. Foke 6,5 persen dan sutiyoso satu persen. Bahkan untuk penanganan masalah banjir saja, warga menilai Jokowi lebih baik sebanyak 76,8 persen. Sedangkan Sutiyoso sebanyak 0,8 persen dan Fausi Bowo 2,5 persen. Demikian pula untuk masalah transportasi, Jokowi dianggap lebih baik sebanyak 51,2 persen. Sutiyoso 8,5 persen dan Fauzi Bowo 10,3 persen.
(sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2013/10/17/dibanding-fauzi-bowo-dan-sutiyoso-kinerja-jokowi-lebih-baik )

Analisis:
            Menurut pendapat saya, karya tulis diatas merupakan karya tulis yang terjadi di masyarakat baru-baru ini. Jakarta sedang heboh dengan Gubernur DKI Jakarta, yaitu Joko Widodo (Jokowi). Banyak karya tulis yang membahas tentang pemimpin Kota Jakarta tersebut, mulai dari membahas tentang kinerjanya, prestasinya, serta dalam karya tulis diatas dapat dilihat bahwa Jokowi juga dibandingkan dengan Gubernur Kota Jakarta terdahulu, yaitu Fauzi Bowo (Foke). Jadi, topik tentang Jokowi disukai oleh masyarakat.
            Topik tentang Jokowi sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia, sehingga penulis karya ilmiah membuat banyak karya tulis dengan topik tentang Jokowi. Saya berpendapat, kalau kinerja Bapak Jokowi memang sangat baik dibandingkan dengan kinerja pemimpin terdahulu. Jokowi merupakan sosok pemimpin yang menurut saya adalah pemimpin yang tidak muluk-muluk. Mengerjakan tugas dari yang paling dasar hingga yang paling atas. Jokowi mementingkan kepentingan bersama, yaitu masyarakat Kota Jakarta, dengan menanggulangi beberapa masalah kecil yang mengganggu aktivitas masyarakat Kota Jakarta. Misalnya saja. Baru-baru Jokowi menertibkan Pasar Tanah Abang, juga membangun jembatan layang (Fly Over) yang tentunya untuk mengurangi kemacetan. Jokowi juga peduli akan pemukiman kumuh masyarakat. Jokowi menggunakan dana APBN untuk membangun Kampung Deret, yaitu dengan memperbaiki pemukiman kumuh, sehingga masyarakat yang berada dipemukiman tersebut tetap bersih. Jokowi hanya memulai dari pekerjaan-pekerjaan kecil sebagai Gubernur, dan nyatanya saat ini beliau dipercayakan untuk hal yang besar, yaitu menjadi kandidat Capres 2014. Mayoritas penduduk Indonesia mendukung Jokowi untuk menjadi Presiden periode selanjutnya. bagi saya, pemimpin yang bijaksana adalah pemimpin yang menyatu dengan masyarakatnya, melihat secara langsung kondisi masyarakat dan kota yang dipimpinnya. Pemikirannya terbuka dan anti korupsi. Dan dari karya tulis diatas, dapat dilihat bahwa kinerja Jokowi jauh lebih baik dari Fauzi Bowo dan Sutiyoso. Jokowi dapat menangani masalah kecil sampai masalah besar di Kota Jakarta dan menurut saya, Jokowi adalah pemimpin yang tidak memandang bulu atau berpihak pada beberapa kalangan.